Mohon tunggu...
Artie Teja
Artie Teja Mohon Tunggu... -

From Allah To Allah...Bismillah to Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pendekatan Sekolah Waldorf

23 Februari 2018   18:46 Diperbarui: 23 Februari 2018   18:49 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pandangan Waldorf sekolah melaksanakan pendidikan dengan  berusaha membantu anak agar anak memiliki kepercayaan diri,   kreativitas, pengetahuan, dan keterampilan. 

Kurikulum sekolah Waldorf didesain untuk mempertemukan  antara tahapan perkembangan anak pada setiap aspek perkembangan, seperti  intelektual, emosional,  fisik,  dan spiritual tahapan perkembangan  sendiri-sendiri. Mempertemukan berbagai perubahan dalam perkembangan  yang terjadi secara alamiah sepanjang masa kanak-kanak. Guru menetapkan  materi belajar dan cara mengajar yang berhubungan dengan tahapan  perkembangan anak. 

Dalam kata lain kurikulum sekolah Waldorf didesain untuk  mempertemukan seorang anak dalam tingkat kesiapan untuk belajar dan  memahami. 

Waldorf memandang anak sebagai individu yang memiliki  kepekaan spiritual, temperameb psikologis,  dan cara belajar yang  bersifat individual. 

Prinsip sekolah Waldorf adalah:
Accept the children with reverence (terima anak-anak dengan penghormatan)
Educate them with love (didik anak dengan cinta)
Send them forth in freedom (beri kesempatan kepada anak-anak untuk meraih kemajuan dengan bebas) 

Sekolah Waldorf memahami bahwa anak-anak usia dini belajar terutama melalui imitasi dan contoh. 

Tujuan akhir pendidik Waldorf adalah membantu anak agar  mampu menghubungkan antara kapasitas bawaan termasuk imitasi dan  imaginasi anak dengan pengalaman pendidikan yang diperoleh dalam  kehidupan nyata yang akan mereka jalani secara sungguh-sungguh. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun