Salah satu bisnis yang semakin moncer adalah bisnis logistik. Tidak heran beberapa korporasi semakin mengembangkan unit bisnis ini. Seiring dengan semakin baiknya infrastruktur di dalam negeri, maka semakin menggiurkan untuk dimasuki.
Angkasa Pura, sebagai BUMN penyedia jasa infrastruktur penerbangan di Indonesia juga tergiur untuk masuk ke bisnis ini. Tentu tidak dengan mudah  untuk masuk ke bisnis ini. Apalagi, meski Angkasa Pura juga sudah mempunyai line bisnis logistik melalui Angkasa Pura Logistik, tetap saja untuk mengembangkan sayapnya, Angkasa Pura Logistik harus menggandeng rekanan dengan perusahaan lain yang sudah berpengalaman. Bisa saja Angkasa Pura menggandeng sesama BUMN seperti Garuda yang sudah berpengalaman mengelola kargo udara.
Akan tetapi beberapa pelaku usaha logistik lainnya melihat hal yang berbeda untuk langkah yang akan diambil Angkasa Pura ini. Saran pelaku usaha lainnya adalah agar Angkasa Pura fokus pada pengembangan infrastruktur. Mengingat Indonesia juga masih harus meningkatkan daya saing pelayanan agar bisa bersaing dengan penyedia jasa lainnya, khususnya yang ada di Asean. Pelaku usaha melihat bahwa layanan Angkasa Pura masih belum optimal, jika membuka usaha baru, maka infrastruktur yang ada saat ini semakin terbengkalai.
Sebagai BUMN, selain bersifat private, Angkasa Pura sebetulnya juga harus mempertimbangkan untuk tidak hanya mengejar potensi profit semata, apalagi mengembangkan usaha di luar lini usaha yang sudah ada saat ini. Kementrian BUMN harus bijak menyikapi, karena jika memang ingin mengembangkan bisnis Logistik yang ada, lebih baik memberikan kesempatan kepada BUMN yang memang sudah fokus di bisnis logistik, misalnya Pos Indonesia ataupun BGR.
