18:58
dari balik jendela bus asrama
kala peluh hujan manja menggayuti
tiada bisa kulihat rupa
apalagi membaca hati
abu, daki, minyak di sekujur lensa
hanya pendarmu menujuku: berlari
aku suka kamu punya tawa
sipit matamu kian menjadi
saat kita saling berlomba
sigap mentertawakan diri
dan kantuk
dan batuk
dan... cuk!
residu cita terimpi-impi
18:58
dari balik jendela bus asrama
kala peluh hujan manja menggayuti
kita yang sir seirama
apakah terus begini?
Yogyakarta, 2014
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!