Mohon tunggu...
artaria nuraini
artaria nuraini Mohon Tunggu... -

calon dokter, caoln istri, calon ibu. penulis amatiran.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Misaeng: Potret Dunia Kerja yang Mengerikan

29 Desember 2014   23:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dengan semangat liburan, hari rabu minggu lalu, seusai ujian blok, seorang teman merekomendasikan drama korea yang katanya sedang naik daun di negara asalnya. Sebenarnya saya masih awam dengan korea-korean, saya baru menonton tidak sampai sepuluh judul drama, sebelum akhirnya bosan dengan tipikal drama yang tokoh utama prianya sempurna luar biasa, tokoh wanitanya bernasib mengenaskan, kawin kontrak, cinta segitiga, balas dendam, pelukan, ciuman de el el. Sejauh ini drama favorit saya adalah Full House, meski ceritanya biasa saja, tapi interaksi antara Rain dan Song Hye Kyo itu loh, hehehehe  :D Nah, kembali ke drama TvN 20 episode yang baru berakhir 20 Desember 2014 di Korea sana. Awalnya saya takut drama ini bakal jadi lebay mengikuti rekam jejak drama-drama yang pernah saya tonton. Apalagi saat pertama kali melihat Jang Geu Rae (Im Si Wan) dengan rambutnya (rambutnya, emmm, saya gak begitu suka). Namun setelah menonton tanpa bosan episode ke-1 hingga episode ke-14, saya jadi takut drama korea favorit saya berpindah ke Misaeng (/゚Д゚)/ Jadi di drama ini kita akan bertemu dengan Jang Geu Rae, pegawai baru  yang dicurigai berhasil masuk ke tahap magang perusahaan karena koneksi. Jang Geu Rae yang hanya memiliki GED (hmm, mungkin semacam ijazah paket C) mendapat pandangan sinis dari teman-temannya, mengingat latar belakang pendidikan dan spesifikasi pegawai yang tidak bisa dipenuhinya. Perasaan iri dan sebal yang dirasakan calon pegawai lain bahkan petinggi perusahaan, membuat Jang Geu Rae tertekan luar biasa dan memaksanya untuk menunjukkan bahwa dia juga pantas berada di sana. Yah, dan nasib akhirnya berujung pada 4 pegawai yang diterima, termasuk Jang Geu Rae walaupun hanya ia yang cuma menjadi pegawai kontrak (sisanya kayaknya tetap deh). Dan mulai dari sinilah drama kita kian menggigit. Jang Geu Rae, Ahn Young Yi, Jang Baek Ki, dan Han Suk Yool menjalani hari sebagai karyawan baru dan harus menerima berbagai perlakuan senior mereka yang saya pikir tidak pantas( ಠ ಠ ), misalnya Suk Yool yang harus mengerjakan semua tugas sampai membayar kopi bosnya, dan sebagainya. Senior selalu benar dan junior pantas dimarahi. Pergerakan para karyawan yang gesit, perintah atasan yang cepat, dan tidak diperkenankannya sebuah kesalahan terjadi menambah tingginya tensi di kantor firma dagang bernama One International. Tidak ada kawan yang sejati, setiap orang memiliki alasan di setiap langkahnya. Sesekali mereka memberi semangat, sesekali mereka menyikut tanpa ampun. Cari muka, jilat sana-sini, membuat mereka lupa ada teman yang juga butuh diisi perutnya. Dan juga untuk mendapatkan tujuan terkadang prinsip hidup harus dinomorduakan. Misaeng menghadirkan konflik dan isu yang membuat saya menonton sambil mengernyit mencerna setiap dialog tokoh. Isu yang paling saya suka di sini adalah gender. Bisa dilihat hanya secuil wanita yang bekerja di perusahaan itu dan perlakuan tidak menyenangkan secara verbal kepada pegawai wanita membuat saya sebal. Young Yi, salah seorang  pegawai wanita baru yang cerdas dan cemerlang, selalu mendapat hinaan atas performa kerjanya dari pegawai pria lainnya. Ada juga yang dicemooh karena hamil untuk ketiga kalinya. Bahkan di salah satu episode, seorang pegawai wanita senior pernah mendapat pelecehan seksual dari rekannya. Lalu terlepas dari masalah karir, wanita juga harus berhadapan dengan kodratnya sebagai wanita. Misalnya, Ms. Sun yang merupakan orang penting perusahaan harus membagi waktu untuk mengurus suami dan anaknya. Saya sempat menghela napas karena sebuah kalimat yang diucapkannya, "Jangan menikah kalau ingin berkarir!" Sejauh ini saya cukup menyukai Misaeng. Tidak seperti tokoh utama pria biasanya yang nyaris sempurna, terdapat celah pada diri Jang Geu Rae yang bertubuh tidak terlau tinggi. Meski masalah percintaan yang menjadi produk jualan utama drama korea sangat minim (bahkan saya curiga hanya php T_T), Misaeng masih cukup menarik untuk ditonton. Interaksi antara  Jang Geu Rae dan Ahn Young Yi yang tampak malu-malu tapi mau (saya masih belum tahu pasti apa benar-benar ada getar cinta-_-) ditambah tatapan tidak suka Jang Baek Ki kepada keduanya membuat saya gemas dan saya hanya bisa menghela napas saja. Tokoh Suk Yool yang kocak meramaikan suasana dengan tingkahnya yang aneh dan gosip yang siap ia sebarkan. Boss Jang Geu Rae, Oh Sang Sik, seorang suami sekaligus ayah 3 anak yang workaholic harus bertahan dengan tatapan tidak suka banyak orang. Dan masih banyak lagi tingkah laku serta karakter para tokoh yang berusaha untuk mencerminkan sebenar-benarnya manusia di luar sana. Saya terkadang menonton sambil menebak-nebak, siapa kiranya teman saya yang sifatnya mirip karakter ini atau karakter itu -_- Hmm, karakter favorit saya tetap Ahn Young Yi, wanita karir muda masa kini yang tahan banting :D. Di sini juga banyak kata-kata bijak Jang Geu Rae yang didapatkan dari permainan Go. Meski begitu ada beberapa hal yang mengganggu saya. Adegan beberapa tokoh yang mau merokok... Yah, mungkin adegan itu ingin menampilkan pekerja yang sebenarnya, yang identik dengan rokok untuk mengurangi stress. Tapi agak tanggung, kenapa rokoknya gak dinyalain sekalian -_- Dan adegan minum alkohol. Yah, mungkin sudah menjadi budaya mereka, tapi bagian minum alkohol terlalu sering muncul. Yah begitulah. Saya belum selesai menonton drama ini, baru sampai episode 14. Hmm, sekarang Jang Geu Rae beserta timnya sedang menyiapkan proyek mobil bekas di Yordania. Oh ya, Jang Geu Rae juga lagi galau karena nasibnya sebagai pegawai kontrak yang sisa setahun lagi. Dunia kerja tampak begitu kejam. Hah, setelah menonton drama ini saya pikir bekal yang sedang saya kumpulkan di bangku kuliah belum cukup banyak. Sebagai mahasiswa saya merasa dihadapkan pada pilihan sulit; mencari sebanyak-banyaknya pengalaman non akademis atau belajar sebanyak-banyak untuk lulus cepat dengan nilai bagus. Kalau bisa sih dua-duanya sinkron, namun kenyataan tidak semudah bacot bung!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun