Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Jokowi] Ranggas Go-Jek di Ubun Presiden

18 Desember 2015   20:39 Diperbarui: 18 Desember 2015   20:39 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ranggas gojek di ubun presiden
Manalah itu bisa tertiba
Bila tiada temurun sebab
Seperti di hujan desember inilah

Tukang gojek bukan(lah) bangsa pengeluh
Di deras-deras sang hujan
Di panggang-panggang matahari
Merapah-rapah di kulit jalan-lorong gulita

........
Pada pak menteri berkata benar
Pada pak menteri yang belum baik
Ia benar tapi tak baik
Pada tukang gojek di tepi maut

Seindahnya itu kata
Dari seorang menteri agung
Sedia kata sejukkan sebidang tubuh
Sedia kata sejukkan setangkai jiwa

Mana pulalah itu membalik-balik
Mana adalah panas di musim dingin ini, bukan?

........
Lalu, tukang gojek menjahit hidup
Di perjumpaan nasi-lauk
Mereka tak serupalah bangau
Setahun sekali pulang ke rumah
'Tuk tengok-tengok anak-anaknya

Tukang gojek tak mewajah bangau
Mereka tiada mimpi indahnya

Tukang gojek senang pulang ke rumah
Lepas helem-masker-seragam-pelapis tangan
Labuhkan satu dua lembaran rupiah
Pada telapak suci anak-anaknya

Yang demikian itulah
Kisah abadi si tukang gojek
Memetik rintih, dibuangnya jua
Di sepanjang jalan kenangan

--------------
Makassar, 18 Desember 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun