Semulanya hati dibuat begitu,
Tiada bisa dipandu dengan pikiran,
Ia beralam sendiri tanpa teman,
Ia berani.
Mencinta tiada aba-aba,
Tiba-tiba segalanya terasa indah,
Ditapaki dengan gelora cinta nan hidup,
Pada satu rasa: bahagia.
Di paruh perjalanan, tibalah rasa tak nyaman,
Oleh sesak cemburu, tuntutan hati ingin memiliki,
Selamanya, seabadinya,
Kelak jadilah kenangan.
Di penghujung kisah hanyalah luka,
Lantaran sang pencinta,
Tiada tahu peta jalan cinta,
Salah satunya; luka hati nan perih,
Teririslah. Berdarahlah!
Merintihlah sang pencinta,
Sesampai lupa pernah bahagia,
Semurninya, perkara satu ini,
Dilukiskan bahagia dan laranya.
----------
Makassar, 15 Juni 2025
Armand Fiksianer
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI