Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dan Lara

15 Juni 2025   01:06 Diperbarui: 15 Juni 2025   01:06 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semulanya hati dibuat begitu,
Tiada bisa dipandu dengan pikiran,
Ia beralam sendiri tanpa teman,
Ia berani.

Mencinta tiada aba-aba,
Tiba-tiba segalanya terasa indah,
Ditapaki dengan gelora cinta nan hidup,
Pada satu rasa: bahagia.

Di paruh perjalanan, tibalah rasa tak nyaman,
Oleh sesak cemburu, tuntutan hati ingin memiliki,
Selamanya, seabadinya,
Kelak jadilah kenangan.

Di penghujung kisah hanyalah luka,
Lantaran sang pencinta,
Tiada tahu peta jalan cinta,
Salah satunya; luka hati nan perih,
Teririslah. Berdarahlah!

Merintihlah sang pencinta,
Sesampai lupa pernah bahagia,
Semurninya, perkara satu ini,
Dilukiskan bahagia dan laranya.

----------

Makassar, 15 Juni 2025
Armand Fiksianer

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun