Mohon tunggu...
Ars Wahyu Sejati
Ars Wahyu Sejati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Agribisnis IPB

Mahasiswa Agribisnis IPB

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang Bisnis Sektor Pertanian dalam Kondisi Pandemi Covid-19

18 Mei 2020   16:07 Diperbarui: 18 Mei 2020   16:06 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 di Indonesia yang sempet membaik namun memburuk lagi memiliki dampak multisektor. Meskipun demikian, sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi kurang lebih 267 juta  penduduk Indonesia. Karena hanya kita sendiri yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, tidak mungkin kita mengandalkan impor barang.

Di tengah upaya bersama dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini, kita harus tetap produktif agar tidak akan terjadi kecolongan masalah pangan. Sebab jika pangan bermasalah, selanjutnya akan muncul masalah sosial ekonomi.

Pertanian merupakan garda depan dalam upaya pencegahan Covid-19 karena pangan adalah penyangga kesehatan kita. Jika kebutuhan pangan terpenuhi, imunitas tubuh masyarakat akan terjaga sehingga kita akan mampu melawan Covid-19. 

Dengan kata lain, pangan adalah agen yang melawan Covid-19 paling efektif, karena sejauh ini belum ada vakasin atau obat yang langsung bisa menyembuhkan covid-19. Ini menjadi peluang bisnis bagi petani milenial, apalagi saat ini pemerintah telah memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang membatasi aktivitas masyarakat. 

Dalam hal ketersediaan pangan ini ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh petani milenial, mulai dari on farm hingga distribusi dengan sistem daring. Saat ini Kementan telah bekerja sama dengan marketplace, seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Lazada, Tanihub, dan toko online yang dibuat langsung oleh petani milenial. 

Hal ini harusnya menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di bidang pertanian yang sangat baik untuk menumbuhkan petani milenial berbasis IT melalui pengembangan startup di bidang pertanian, usaha di tengah pandemi Covid-19 ini mempunyai tantangan tersendiri.

Sudah terdapat aplikasi distribusi online bernama Kedai Tani Indonesia yang akan melibatkan para petani di wilayah Cianjur. Saat ini aplikasi tersebut sudah mulai berjalan. 

Seharusnya petani seluruh Indonesia bisa menerapkan pola yang sama, mencontoh hal tersebut. Anak muda harusnya ikut andil dalam pertanian karena ini menjadi paradigma perubahan petani Indonesia. Yang harus diingat, petani adalah pejuang di tengah pandemi Covid-19.

Hal lain yang tak kalah penting bagi pelaku bisnis pangan, termasuk startup untuk mulai memberi perubahan pada kemasan pangan (packaging). Di tengah pandemi, packaging menjadi satu faktor yang merepresentasikan keamanan pangan (tidak terkontaminasi virus), sehingga melihat pelaku bisnis sekarang ini perlu menciptakan konsep packaging yang aman dan bisa jadi peluang yang akan besar di masa mendatang. 

Contohnya, dengan menyediakan tisu basah dalam setiap produk pangannya untuk mempermudah konsumen membersihkan produk yang baru dibelinya. Selain itu, juga perlu memetakan apa saja ekspektasi pangan yang masyarakat butuhkan selama masa pandemi ini. 

Covid-19 menjadi ancaman sekaligus peluang. Covid-19 memang menyeramkan, tetapi daya ledak tularnya dapat diatasi dengan pangan yang kuat dan pengahambatan rantai penyebaraan virus. Oleh karena itu, pandemi ini menyadarkan kaum milenial bahwa pertanian adalah tambang emas tanpa batas. Anak muda yang masih pesimis dengan bertani itu salah, rugi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun