Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pantesan, Politikus Partai Demokrat M Nasir Kakak Kandung Nazaruddin

1 Juli 2020   20:39 Diperbarui: 1 Juli 2020   22:24 2651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politikus partai Demokrat, M Nasir (Kompas.com)

Pemilu 2014 sepertinya  merupakan titik balik partai Demokrat setelah dua kali Pemilu sebelumnya, yakni saat pertama kalinya menjadi peserta  Pemilu 2004 partai berlogo mercy itu langsung menduduki posisi kelima, sehingga dijuluki the rising star, dan di Pemilu 2009 langsung melesat menjadi pemenangnya dan berhak menduduki 150 kursi di DPR RI.

Sementara pada Pemilu 2014, perolehan suara partai Demokrat melorot turun di urutan keempat.

Hal itu terjadi lantaran terbongkarnya kasus suap wisma atlet SEA Games Palembang pada 2011 lalu  yang melibatkan M. Nazaruddin, Bendahara Umum partai tersebut. 

Ketika terungkap kasus suap tersebut, Nazaruddin sempat melarikan diri ke luar negeri, dan berkat kerjasama KPK, Polri, dan Interpol, ahirnya "lumbung"partai besutan SBY dapat dibekuk di Cartagena de Indias, Kolumbia.

Melalui 'nyanyian' Nazaruddin juga ahirnya Menpora Andi Alfian Mallarangeng ikut menjadi tersangka, disusul kemudian oleh Ketua Umum Anas Urbaningrum, dan Angelina Sondakh yang terbukti ikut menikmati suap dengan jumlah yang cukup besar itu, dan akhirnya harus dijebloskan ke sel penjara KPK.

Padahal ketika itu juga publik mencatat, SBY sedang getol-getolnya menyuarakan KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI.  Tapi yang terjadi justru di internal nya sendiri malah marak terjadi.

Sehingga dampaknya langsung dirasakan partai Demokrat dalam Pemilu legislatif 2014. Nazaruddin pun dicap sebagai biang keladi anjloknya suara partai Demokrat. Terlebih lagi di tahun 2014 itu SBY sudah tidak berkuasa lagi.

Lalu sekarang ini, salah seorang kadernya, yang duduk di Komisi VII DPR RI, M Nasir telah membuat kehebohan dengan tingkahnya yang dianggap sudah keterlaluan, dan tak pantas dilakukan oleh seseorang anggota DPR yang terhormat.

Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan holding tambang BUMN pada Selasa (30/6/2020).

Dalam sesi tanya jawab antara KomisiVII dengan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), Orias Petrus Moedak, M Nasir terlibat debat kusir yang berujung pengusiran terhadap Orias Petrus Moedak oleh politikus partai berlogo mercy itu.

Sikap arogan, dan dianggap telah mencederai marwah lembaga wakil rakyat yang dipertontonkan M Nasir, langsung mendapat kecaman dari masyarakat.

Bahkan banyak yang memprediksi akibat ulah M Nasir tersebut akan berdampak pada semakin melorotnya  perolehan suara partai Demokrat pada Pemilu 2024 mendatang.

Sebagaimana diketahui, M Nasir adalah kakak kandung M Nazaruddin, mantan Bendahara umum PD yang tersangkut kasus suap wisma atlet SEA games.

Sehingga tak pelak lagi publik pun sampai ada yang  memberi komentar, dulu yang merusakkan partai Demokrat adalah adiknya, lalu sekarang ini kakak kandungnya lagi-lagi ikut merusak citra partai tersebut dengan sikapnya yang memalukan. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun