Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

(Sketsa): Sikap Fadli Zon di ILC, Bikin Muak!

5 Juni 2014   08:13 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:16 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mang Somad menggerutu saat acara dangdut di salah satu stasiun televisi terganggu oleh iklan. Kemudian diapun mengambil remote control untuk pindah channel. Tak ada acara musik dangdut di stasiun televisi yang lain, memang. Diapun untuk sementara mencoba untuk bersabar, dengan memejamkan matanya dalam kesendirian di pos ronda itu.

Selang beberapa menit kemudian, matanya kembali terbuka saat mendengar kawan-kawan regu ronda malamnya datang menghampiri. Seusai melakukan keliling kampung yang pertama, sekitar pukul sepuluh.

“Coba kita pindahkan ke TVOne,” kata Jang Odi sambil meraih remote control yang tergeletak di depan Mang Somad. “Tadi waktu lewat di rumah Pak Guru Aceng, kedengarannya ramai sekali acaranya,” sambungnya. Sementara yang lain mulai sibuk mempersiapkan ngaliwet (Masak nasi liwet).

“Acara apa ? Tinju, apa sepak bola?” tanya Mang Somad

“Bukan. Debat tim sukses capres,” sahut Jang Odi.

“Debat? Buat apa lihat acara begituan. Gak ada gunanya...” kata Mang Somad. “Acara begituan mah cocoknya buat orang-orang yang makan sekolahan, bukan buat kita yang cuma kuli macul (mencangkul di sawah) saban harinya.”

“Ah, kita juga jangan kalah sama orang pinter, Mang. Sekali-sekali kitapun perlu tahu apa yang diomongkan mereka. Apalagi sekarang ini kita semua akan menghadapi pesta pemilihan pemimpin negara. Paling tidak kita perlu tahu calon yang harus kita pilih nanti. Jangan sampai tertipu lagi, tertipu lagi seperti yang sudah-sudah. Ini kan beda sama pilkades. Calon kepala desa yang kita pilih kan sudah kita kenal sehari-harinya. Sedangkan calon presiden, ketemu pun belum pernah – kecuali lihat di televisi – apalagi mengenal secara dekat,” kilah Jang Odi panjag-lebar.

“Tapi mengapa MetroTV dengan TVOne beritanya tak pernah sama, ya. Maksudnya dalam pemberitaan pemilihan presiden sekarang ini, tidak seperti pemberitaan kejadian bencana gunung meletus misalnya ?” tanya Mang Somad.

Sementara di layar kaca salah seorang tim sukses Jokowi-JK (Taufik Basari) sedang mempertanyakan latar belakang pemberhentian Prabowo dari TNI-nya kepada tim sukses Prabowo-Hatta (Fadli Zon).

Fadli Zon sama sekali tidak menjelaskan pertanyaan Taufik Basari itu. Dia malah tampak emosional sekali (Kalau tidak disebut kalap juga), dan malah memberikan jawaban yang terkesan tidak relevan dengan pertanyaan dari tim sukses Jokowi-JK tersebut.

“Sudah. Sudah. Pindahkan lagi channel-nya. Berisik. Gak bermanfaat ah. Orang pintar koq seperti itu. Seperti anak-anak saja. Mendingan nonton dangdutan saja,” kata Mang Somad sambil merebut remote control dari tangan Jang Odi.

“Payah, memang. Bagaimana rakyat seperti kita-kita ini bisa menghormati mereka (Maksudnya orang yang ingin disebut: elit), kalau sikapnya hanya bikin kita jadi muak seperti itu ?” kata Jang Odi sambil menghampiri teman-temannya yang sedang menunggui tungku di belakang pos ronda.***

- Sketsa obrolan di pos ronda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun