Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menanti Jokowi Bertindak saat Adik Iparnya Tersangkut Kasus Suap

16 Februari 2017   22:59 Diperbarui: 16 Februari 2017   23:07 3682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (Sumber: Kompas.com)

Setelah kasus Gayus Tambunan yang terjadi beberapa waktu lalu,  publik kembali dihebohkan oleh kasus suap pejabat di Direktorat Jenderal Pajak. Bahkan kali ini khalayak dibuat begitu tercengang, karena dalam kasus tersebut dikaitkan dengan nama salah seorang keluarga Presiden Joko Widodo, yaitu adik iparnya, atawa tegasnya adik kandung Ibu Iriana Joko Widodo yang bernama Arif Budi Sulistyo.

Sungguh. Meskipun seringkali terdengar ada orang dekat, baik itu keluarga sendiri, maupun teman, dan bahkan orang yang sama sekali tidak dikenal yang memanfaatkan nama pejabat untuk kepentingan diri sendiri, namun dengan yang terjadi sekarang ini, yang menimpa keluarga dekat RI 1, sungguh-sungguh mengejutkan! Karena publik pun tahu bila selama ini Jokowi sedang tertatih-tatih menegakkan supremasi hukum di negeri ini.

Sehingga dengan adanya kasus tersebut, bisa jadi wajah Jokowi, sekarang ini seperti ditampar oleh keluarganya sendiri. Dan dipermalukan di depan bangsa Indonesia yang merindukan negerinya terbebas dari segala bentuk praktik korupsi.

Apa boleh buat. Bagaimanapun citra Presiden Jokowi bisa jadi melorot secara perlahan tapi pasti terkait kejadian ini. Apalagi di mata lawan politiknya, tidak menutup kemungkinan akan dijadikan sebagai senjata untuk menyerangnya. Paling tidak akan jadi bahan dagelan tingkat tinggi, apabila konsistensi Jokowi dalam penegakan hukum terpengaruhi.

Sebagaimana yang terjadi terhadap SBY belakangan ini. Terlepas dari sahih tidaknya apa yang diungkapkan Antasari Azhar, bahwa kasus yang membuat dirinya didakwa sebagai otak pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, tidak terlepas dari campur tangan Presiden keenam itu. Konon, yang menjadi latar belakangnya  adalah Aulia Pohan, yang notabene merupakan besan SBY, ketika itu ditahan KPK karena terlibat kasus korupsi.

Ya, andaikan Jokowi campur tangan dengan kasus yang menimpa adik iparnya, karena demi cinta kepada sang istri misalnya, bisa jadi Jokowi pun akan bernasib sama dengan Presiden yang digantikannya. Menjadi bahan pembicaraan dimana-mana. Bahkan tak sedikit yang mentertawakannya.

Syukurlah. Masyarakat tidak perlu menunggu  Presiden Jokowi menyikapi kasus tersebut sampai lama. Ternyata dirinya menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada KPK. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu memang. Dan penegak hukum sendiri harus bersikap profesional. Tidak boleh ragu dalam bertindak, sekalipun terhadap orang dekat Presiden, langsung sikat.

Bahkan dalam memproses kasus ini, sudah semestinya KPK tidak menjauhkannya dari media. Tidak perlu sembunyi-sembunyi. Tapi beberkan secara gamblang, supaya semua orang ikut mengawalnya. Jadikanlah hukum sebagai panglima yang sesungguhnya. Jangan sampai “Katakan tidak pada korupsi” sebagai pemanis bibir belaka. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun