Maka tak syak lagi, publik pun menganggap alasan penolakan PKS yang disuarakan kadernya yang bernama Edy Mulyadi ini, lantaran tidak akan semudah seperti sekarang ini untuk melakukan unjuk rasa bersama kelompoknya, saat Ibukota negara masih di Jakarta.
Bisa jadi selain jarak yang jauh, memobilisasi massa pun menjadi kendala mereka. Hal tersebut sudah pasti karena akan menyangkut perhitungan anggaran unjuk rasa yang lebih besar lagi, tentunya.Â
Sehingga kalau boleh berkomentar, koq berjuang demi rakyat masih berhitung untung dan rugi?!
Prabowo Subianto Disebut Macan yang Mengeong
Di samping itu, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, pun menjadi sasaran "tembak" mantan wartawan yang sekarang ini berkhidmat sebagai kader PKS.
Dalam video tersebut, Edy juga menyinggung Menhan Prabowo Subianto yang seolah diam saja melihat kedaulatan negara dalam ancaman. Edy mengilustrasikan Prabowo bak macan yang mengeong.
"Masa Menteri Pertahanan kayak begini, enggak ngerti sih. Jenderal bintang tiga, macan yang menjadi kayak mengeong enggak berarti begini aja," ujarnya.
Lantaran itu juga, Edy Mulyadi kemudian dilaporkan ke Polda Sulawesi Utara, oleh kader partai Gerindra. Karena bisa jadi mereka merasa tersinggung, manakala Ketua Umum partai Gerindra ini dianggap macan tapi bersuara seperti kucing.
Selain itu di media sosial Twitter, belakangan ini nama kader PKS yang satu ini sedang menjadi trending dengan tanda pagar #TangkapEdyMulyadi.
Terlepas dari dilaporkannya yang bersangkutan, maupun telah menjadi trending di Twitter, publik pun semakin tahu, partai politik yang mengklaim sebagai partai dakwah ini, begitu naif dan bertolak belakang dengan fakta sebagaimana ungkapan-ungkapan yang terlontar dari mulut kadernya yang satu ini.
Begitu mudahnya menghinakan, dan mendiskreditkan lawan politiknya. Semua yang terlontar dari mulutnya, terkesan tidak lebih dan tidak kurang berangkat dari kebencian dan dendam semata. ***