Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Orang Sunda Dikenal Pemaaf, tapi untuk Kali Ini Tidak

22 Januari 2022   20:10 Diperbarui: 22 Januari 2022   20:16 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Republika/Dok. Istimewa

Ucapan politikus PDIP, Arteria Dahlan, telah melukai perasaan orang Sunda. Tidak cukup hanya dengan permintaan maaf,  orang Sunda tetap menunggu tindakan tegas Megawati. Paling tidak, yang bersangkutan dicopot dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.

Bagaimanapun yang terlontar dari mulut Arteria Dahlan mengenai bahasa Sunda, memberikan kesan, seakan-akan bahasa Sunda seperti momok yang menjijikkan di telinganya.

Bahkan permintaan maaf yang diucapkannya kemudian, tak kurang dan tidak lebih, karena telah mendapatkan teguran dari para petinggi PDIP belaka. Bukankah sebelumnya, Arteria Dahlan justru mengatakan enggan untuk meminta maaf kepada urang Sunda. Malahan yang bersangkutan justru menantang agar persoalan tersebut dilaporkan ke mahkamah kehormatan dewan (MKD).

Sehingga jelas, permintaan maaf yang diucapkannya hanya karena suatu keterpaksaan. Paling tidak demi menyelamatkan jabatan, agar tidak dicopot sebagai anggota dewan.

Oleh karena itu adalah suatu hal yang wajar apabila eskalasi tuntutan masyarakat Sunda agar Arteria Dahlan dicopot dari jabatannya sebagai anggota dewan, tak pernah berhenti disuarakan.

Apabila hal tersebut tidak dipedulikan oleh petinggi PDI-P, terutama oleh Megawati selaku pengambil keputusan tertinggi di partai berlogo kepala banteng ini, ancaman berbagai elemen masyarakat Sunda untuk menihilkan elektabilitas PDIP di dalam Pemilu 2024 mendatang, bisa jadi akan menjadi kenyataan.

Terlebih lagi bila sampai saat ini Megawati tidak bersuara atas kasus penghinaan yang dilakukan kadernya tersebut, masyarakat Sunda pun berkesimpulan jika seorang Megawati lebih memilih untuk melindungi seorang Arteria Dahlan daripada kelak elektabilitas partainya menjadi kedodoran.

Yang lebih menyakitkan lagi, adalah perintah salah seorang petinggi PDIP, Arya Bima, kepada kader PDIP di Jawa Barat supaya mengambil hati masyarakat Sunda yang sudah tersakiti. 

Memang benar, masyarakat Sunda terkenal someah, ramah, dan mudah memaafkan kepada mereka yang berbuat salah. akan tetapi kali ini tidak. Tidak segampang itu masyarakat Sunda diperlakukan. Lantaran masyarakat Sunda bukan bocah ingusan. Yang  mereka tuntut, Arteria Dahlan dicopot dari jabatannya sebagai anggota dewan.

Sebab, bukan hanya sekali ini saja yang bersangkutan berbuat kurang ajar. Baik yang melanggar norma kesopanan sesuai adat ketimuran, maupun dalam koridor pelanggaran aturan perundang-undangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun