Di antara sekian banyak pemain PSSI alumni Primavera, sampai saat ini nama Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Eko Purjianto masih dikenal publik sepak bola Indonesia sebagai pelatih memang.
Hal itulah menjadi salah satu bukti, bahwa menjadi pesepakbola profesional, manakala karir Sebagai pemain sudah berakhir, masih dapat dilanjutkan dengan menjadi pelatih, atau komentator, bahkan menjadi pengusaha toko alat-alat olahraga, seperti yang dilakoni mantan penjaga gawang Timnas Indonesia, Markus Horison misalnya.
Bahkan di era sekarang ini, tidak menutup kemungkinan, mantan pesepakbola menjalani pekerjaan sebagai seorang content creator, atau Youtuber, sebagaimana yang ditekuni Christian Gonzalez.
Bagaimanapun ketika seorang atlet olahraga apa pun - termasuk sepak bola, sepertinya harus berkaca pada seorang mantan petinju juara dunia yang pernah menjadi kebanggaan Indonesia, yakni Elias Pical. Nasibnya setelah gantung sarung tinju, sungguh-sungguh  memprihatinkan.Â
Padahal di era keemasannya, saat menyandang gelar juara dunia Elias Pical begitu dielu-elukan, dan bergelimang harta kekayaan.
Bisa jadi, dengan yang terjadi pada yang bersangkutan, selain faktor nasib, tidak menutup kemungkinan juga apabila yang bersangkutan tidak pandai-pandai dalam mengelola keuangan. Entah terlalu royal, entah karena...
Hanya saja yang jelas, sebagai seorang yang memilih karir di bidang olahraga, terutama sebagai seorang atlet, selain dituntut untuk memiliki prestasi yang tinggi, sudah dipastikan masalah jaminan kesejahteraan hidup tidaklah perlu diragukan lagi.
Sebagai contoh, ya Kurniawan Dwi Yulianto. Selain menjadi andalan Timnas Indonesia pada zamannya, berbagai klub di tanah air maupun mancanegara pernah menggunakan kepiawaiannya dalam mengolah bola di lapangan.
Sehingga sudah dipastikan, pundi-pundi uang pun mengalir ke rekeningnya dalam jumlah yang cukup besar. Bisa jadi sampai saat ini pun kesejahteraan hidupnya masih dikatakan tidak perlu dirisaukan. Karena seusai habis karirnya sebagai seorang pemain, Kurniawan DY beralih menjadi seorang pelatih.Â
Oleh karena itu penulis mencatat, untuk menjadi seorang atlet profesional yang menjadi pilihan hidupnya, di samping perlu memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya, loyalitas sebagai seorang atlet untuk mempertahankan prestasinya itu pun haruslah menjadi perhatian juga.
Apa lagi masa keemasan seorang atlet olahraga, rata-rata mulai dari usia 19 sampai 30 tahun saja. Hal ini pun tentunya patut diingat juga. Seiring usia beranjak tua, sudah pasti prestasinya ikut menurun pula. Dan gajinya pun akan ikut berkurang juga nilainya.