Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tolong, Jangan Bully Anak Kami

5 Desember 2021   19:00 Diperbarui: 5 Desember 2021   19:02 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: ANTARA News/Ridwan Triatmodj)

***

Memang Nyi Kokom sudah seringkali menghadapi kejadian seperti di atas tadi. Kalau tidak menggangu teman-teman sebayanya, anak sulungnya yang sudah berusia tujuh tahun itu, seringkali pula dilaporkan merusak mainan teman-teman yang sebenarnya usianya lebih muda. Bahkan kadangkala, telur ayam di dalam petarangan, dan kepunyaan tetangganya, habis dipecahkan.

Bukan sekali dua saja, kaca jendela rumah tetangga yang juga dipecahkan dengan dilempar batu.

Walakin segala yang dilakukan Jang Iwan, anaknya Nyi Kokom dan Jang Engkos itu, bukan tanpa sebab. 

Anak-anak teman sepermainan, bahkan kadang-kadang ada juga orang dewasa yang suka iseng mengganggu, atau juga mengolok-olok Jang Iwan. Lantaran itu juga akhirnya Jang Iwan pun timbul amarahnya sampai sulit untuk dikendalikan.

Memang demikian, kondisi Jang Iwan - anak dari pasangan muda Jang Engkos dengan Nyi Kokom, sejak lahir sudah memiliki kelainan.

Menurut dokter yang pernah mendiagnosanya di rumah sakit, ketika Jang Iwan berumur dua tahun, selain menderita cacat fisik, yakni sebelah tangan dan kakinya lumpuh, juga bicaranya pun gagap, serta perilakunya begitu hiperaktif.

Sehingga anak pertama pasangan muda itu begitu merepotkan. Bahkan membuat Jang Engkos maupun Nyi Kokom, terkadang sampai merasa kewalahan.

Hanya saja untunglah meskipun cuma tamatan sekolah dasar, Jang Engkos orangnya supel dan punya pergaulan yang luas.

Meskipun berbeda kampung dengan saya, dan usianya juga jauh lebih muda dari saya, tapi Jang Engkos pun berteman cukup akrab dengan saya. Kebetulan kami sering bersama-sama menghadiri pengajian di majelis taklim yang diselenggarakan di salah satu pesantren terbesar di daerah kami. Sehingga saya pun mengetahui keadaan anak sulungnya itu.

Sejak mengetahui keadaan anaknya itu juga, Jang Engkos sering meminta saran dari saya. Bagaimana cara memperlakukan anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun