Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ngotot Usul Pansus Djoko Tjandra, Ada Apa dengan Partai Demokrat?

14 Juli 2020   21:43 Diperbarui: 14 Juli 2020   21:38 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Harimurti Yudhoyono (manado.tribunnews.com)

Anggota komisi III DPR RI dari fraksi partai Demokrat, Benny K. Harman dalam rapat Komisi III DPR dengan Dirjen Imigrasi Kemenkumham Jhoni Ginting, meminta kepada Presiden Jokowi untuk memberikan klarifikasi soal pertemuannya dengan adik Djoko Tjandra, yakni Sangkara Tjandra dalam acara jamuan makan malam di Port Moresby, Papua Nugini pada tahun 2015 lalu.

Politikus Demokrat itu mengungkit pertemuan Jokowi dengan adik Joko Tjandra itu setelah menyampaikan kecurigaannya pada proses kedatangan Joko Tjandra yang terkesan diberi jalan oleh pemerintah. 

Menurutnya, pemerintah sebenarnya mengetahui sekaligus memuluskan proses kedatangan Joko ke Indonesia.

Bahkan Benny menuding pemerintah telah menggelar karpet merah untuk menyambut kedatangan buronan itu di Indonesia.

Selain mendesak Jokowi, Hinca Panjaitan, anggota komisi III yang juga dari fraksi partai Demokrat, mengusulkan dibentuknya panitia khusus (Pansus) terpidana kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra yang sampai saat ini masih buron, dan belum lama ini telah membuat geger lantaran kemunculannya di Indonesia tanpa terdeteksi oleh aparat penegak hukum.

Ada Apa dengan Partai Demokrat?

Di satu sisi, kita memang setuju dengan pendapat politikus partai berlogo mercy itu, bahwa lolosnya buronan terpidana kasus cessie Bank Bali tersebut merupakan tamparan, dan sekaligus bukti kuat lemahnya aparat penegak hukum.

Akan tetapi di sisi lain, partai Demokrat pun tidak sadar. Sebelum dieksekusi, pada tahun 2009 lalu Djoko Tjandra melarikan diri ke luar negeri, yaitu ke Papua Nugini. 

Pertanyaannya, saat Djoko Tjandra melarikan diri, siapa yang menjadi Presiden di Indonesia ini? Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Dewan Pembina DPP partai Demokrat bukan?

Lalu kemana saja SBY saat itu, dan mengapa Djoko Tjandra dibiarkan melarikan diri, juga kenapa selama berkuasa hingga 2014 tak terdengar ada upaya untuk menangkapnya?

Sementara ketika buronan itu  setelah 12 tahun lamanya dibiarkan bersembunyi,  dan sekarang ini muncul kembali tanpa terdeteksi, orang-orang dari partainya SBY begitu lantang berteriak penuh semangat mempermasalahkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun