Kesuksesan mantan Walikota Bandung itu menduduki Jabar-1 tak lepas dari popularitasnya yang dianggap bagus saat memimpin kota Bandung juga. Banyak gebrakan yang dilakukannya dalam menjalankan berbagai program unggulannya yang dianggap memiliki keberpihakan kepada rakyat banyak.Â
Akan tetapi kesuksesan Anies dan Ridwan Kamil menduduki kursi Gubernur masing-masing di provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, belumlah menjadi tolak ukur yang bakal memuluskan keduanya dapat melenggang menuju Pilpres 2024 kelak. Kinerja selama memimpin daerahnya pun selama ini akan ikut menentukan juga. Belum lagi dengan beberapa pesaingnya yang juga banyak disebut-sebut memiliki peluang yang sama. Bahkan di antaranya sebagaimana hasil beberapa lembaga survey, ada kandidat yang memiliki elektabilitas lebih tinggi dari keduanya.
Sebagaimana banyak diberitakan media, mantan Mendikbud pada Kabinet Jokowi-JK itu, tatkala memimpin provinsi DKI Jakarta seringkali tidak sesuai dengan ekspektasi warganya sendiri. Anies dianggap lebih pandai merangkai kata-kata daripada bekerja nyata untuk rakyatnya. Bahkan dalam penanganan pandemi virus Corona sekarang ini, seringkali kebijakan Anies cenderung  bertolak belakang dengan Jokowi.Â
Demikian juga dengan yang terjadi pada Ridwan Kamil dalam penangan Covid-19 di daerahnya, tampaknya seringkali mendapat kritikan pedas dari warganya. Terutama dalam penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang dianggap tidak tepat sasaran, dan lebih banyak bersuara di media sosial ketimbang bekerja di lapangan.
Sehingga hal itu pun, terlepas dari pemberitaan tersebut akurat tidaknya, kiranya patut mendapat perhatian juga. Terlebih lagi apabila kembali berbicara tentang persaingan elektabilitas di luar nama Anies dan RK.Â
Menteri Pertahanan, dan juga ketua umum partai Gerindra, yakni Prabowo Subianto, sebagaimana dirilis beberapa lembaga survey, ternyata sampai saat ini masih menduduki posisi paling atas. Terlebih lagi pesaing beratnya dalam dua kali Pilpres, Jokowi, dalam Pilres 2024 mendatang sudah dipastikan tidak akan bisa ikut berlaga lagi.
Belum lagi dengan nama Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa tengah, diam-diam sosok yang satu ini dianggap sebagai Kuda Hitam yang siap mengancam lawan-lawannya. Hal itu bisa jadi lantaran kinerjanya  yang banyak mendapatkan respek jempolan, tidak hanya dari warga Jawa tengah saja, melainkan banyak mata di luar pun menyaksikannya.Â
Terlebih lagi bila sekiranya masih suka memperhatikan otak-atik gethuk. Sebagaimana yang pernah dibahas kemarin. Menurut mitos yang ramai dibicarakan, konon salah satu syarat bagi calon Presiden RI, adalah harus sosok yang memiliki nama dengan huruf ahir "O".
Aduh, kalau demikian Anies dan Kang Emil jangan-jangan tak punya lagi peluang. ***