Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

[Humor Dewasa] Malam Pertama di Tengah Pandemi Virus Corona

28 Maret 2020   21:52 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:10 4480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Tribunnews.com)

Himbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing, atawa menjaga jarak, benar-benar membuat Cep Owi dan Neng Ika pusing tujuh keliling. Betapa tidak, pasangan suami-isteri itu baru dua hari ini melangsungkan ijab kabul di depan penghulu, untuk mendapatkan akta tanda keduanya telah sah dinikahkan. 

Sebenarnya bukan sekarang ini saja kedua sejoli, pengantin baru itu kepalanya harus merasa pusing tujuh keliling. Saat kedua belah pihak keluarganya akan mengadakan pesta pernikahan secara besar-besaran pun, akhirnya terpaksa harus dibatalkan lantaran ada himbauan dari pihak kepolisian agar pelaksanaan pesta pernikahan ditunda sampai situasi sudah pulih kembali. 

Apa boleh buat. Dengan sangat terpaksa Cep Owi dan Neng Ika pun harus menelan kekecewaan. Surat undangan yang sudah disebarkan kepada seluruh kerabat dan handai-taulan, serta para kenalan, dan termasuk juga mantan pacar, ahirnya harus ditarik kembali dengan disertai permohonan maaf mengingat seluruh warga, tanpa kecuali harus taat terhadap maklumat pemerintah supaya saling menjaga jarak.

Demikian juga kepada pihak wedding organizer (WO), kedua keluarga dengan sangat terpaksa, dibarengi penyesalan tak terhingga, harus membatalkan kontraknya. Bagaimana pun pandemi Covid-19 yang begitu ganas harus  dihindari dan diperangi oleh seluruh masyarakat agar tidak akan banyak memakan korban lagi.

Begitulah. 

Pasangan pengantin baru itu pun sampai dua hari ini, dengan sangat terpaksa belum menikmati malam pertama yang sebelumnya dibayangkan akan penuh dengan suasana romantis dan kemesraan. Lantaran setelah melangsungkan akad nikah keduanya dianjurkan untuk mampu menahan diri supaya jangan dulu tidur bersama di dalam satu ranjang. Untung saja di rumah Neng Ika tersedia beberapa kamar tidur. Sehingga Cep Owi disuruh menempati kamar tidur di sebelah belakang, dan Neng Ika sendiri menempati kamar tidur yang berada di depan. Sehingga keduanya terpisahkan oleh kamar tidur yang berada di antara keduanya, dan yang sekarang ini ditempati kedua orang tua Neng ika.

Meskipun demikian, komunikasi kedua sejoli itu masih tetap berlangsung secara rutin, walau hanya komunikasi jarak jauh dengan menggunakan handphone sekalipun. Terlebih lagi di saat malam tiba. Percakapan keduanya pun semakin seru saja. Terlebih lagi dengan menggunakan fitur video call, apa boleh buat bagi mereka harus berusaha untuk tetap sabar sampai kelak bila sudah tiba saatnya.

Sebagaimana di malam minggu ini. Sambil mengenang masa-masa pacaran kemarin dulu, sekarang ini malah pembicaraan keduanya pun sepertinya tambah berani saja. Bahkan yang sebelumnya dianggap tabu, dengan bebasnya sekarang ini diungkapkan tanpa sungkan-sungkan.

"Hallo, Yang. Belum tidur?" Cep Owi memulai percakapan.

"Kalau sudah tidur mah mana bisa pegang handphone-nya, Sayang!" sahut Neng Ika sambil mengerling manja.

"Kapan ya bisa tidur bareng?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun