Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Seharusnya Kita Semua Merasa Malu dengan Sikap Kepala Desa Itu

26 Maret 2020   21:07 Diperbarui: 27 Maret 2020   15:23 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Detik.com

Tak dapat disangkal lagi memang. Untuk menemukan seorang pemimpin yang mengayomi, dan adil bijaksana, bukan dalam masa kampanye, atawa dalam suatu seremoni, melainkan di saat s masyarakat mengalami kejadian luar biasa akibat bencana, baik karena alam, maupun ulah manusia, atawa juga seperti sekarang ini, ketika pandemi Covid-19 dengan ganasnya mewabah hampir di seluruh dunia ini.

Bak sebutir berlian yang ditemukan di dalam kubangan penuh lumpur saja laiknya, seorang kepala desa (Kades) - strata paling rendah dalam pemerintahan di negeri ini - dari Desa Talunombo, Kecamatan Sampur, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bernama Badarudin, mengaku akan menyumbangkan gajinya untuk penanganan virus corona.  Hal itu disampaikannya melalui sebuah video, dan langsung menjadi viral setelah diunggah di media sosial Instagram.

Adapun yang menjadi latar belakang Badarudin mengunggah video tersebut, semata-mata ingin membantu meringankan beban pemerintah dalam pemberantasan pandemi virus corona 

Selain itu Kades Talunombo ini mengajak seluruh rekan-rekan perangkat desa, kades, aparatur sipil negara, anggota DPR, DPRD, dan semua yang mendapat gaji dari negara, untuk ikut serta menyumbangkan gaji mereka masing-masing.(1) 

Sungguh, apabila ajakan Badarudin tersebut disambut baik oleh seluruh pegawai negeri, baik sipil, militer, maupun polri, serta lembaga pemerintahan yang lainnya. beban pemerintah akan sedikit berkurang, bahkan tidak menutup kemungkinan tidak akan sampai harus menambah utang.

Coba saja hitung. Jumlah desa dan kelurahan di Indonesia hingga tahun 2019 tercatat 74.957 desa dan 8.490 kelurahan. Sementara kecamatan tercatat 7.094 kecamatan. Sedangkan Kabupaten ada 414, dan ada 98  kota (2). 

Andaikan saja 83.447 Kepala Desa dan Keluarahan itu menyumbangkan gaji yang diterima per bulannya yang berjumlah Rp 4 juta, maka akan terkumpu dana sebesar Rp 333.788.000.000. Ditambah lagi dengan gaji camat yang mungkin saja nilainya akan lebih besar dari Kades dan Lurah. 

Anda saja gaji seorang camat sebesar Rp 5 juta per bulannya, tentunya akan terkumpul dana sebesar Rp 35.470.000.000. Belum lagi dengan sumbangan dari Bupati, dan Wali kota seluruh indonesia sebanyak 512. 

Jika gaji para kepala daerah dan kota itu rata-rata Rp 15 juta per bulannya, maka akan dapat dihimpun sumbangan sebesar Rp 7.680.000.000. Ditambah pula dengan sumbangan gaji bulanan dari 39 Gubernur.

o iya, kalau bupati, wali kota, maupun gubernur, masing-masing punya wakilnya. Kecuali Gubernur DKI Jakarta. Tinggal dijumlahkankan saja, dan kemudian dikalikan dengan gaji yang mereka yang diterima setiap bulannya.

Selain itu ASN seluruh Indonesia per Juni 2019 tercatat sebanyak 4.286.918 orang (3). Sedangkan anggota TNI (AD,AU,dan AL), baik yang aktif dan berstatus cadangan, per 2018 tercatat sebanyak 975.750 anggota.  Ditambah lagi dengan anggota Polri yang tercatat per 2018 sebanyak 443.379 anggota.(4)

Tidak, saya pun tidak lupa dengan anggota DPR RI periode 2019-2024 yang jumlahnya 575 orang (5).  Plus 136 orang anggota DPD RI (6). Sedangkan anggota DPRD tingkat I (Provinsi) berkisar antara 35 sampai dengan 100 anggota. Tergantung luas dan banyaknya jumlah penduduk (7). Begitu juga dengan anggota DPRD tingkat 2 yang beranggotakan paling sedikit 20 orang hingga 50 orang (8), sudah barang tentu akan menambah dana sumbangan untuk mengurangi beban pemerintah dalam pemberantasan Covid-19 tersebut.

Belum lagi sumbangan dari jajaran anggota Kabinet Indonesia Maju, para pimpinan lembaga pemerintah lainnya seperti Mahkamah Agung (MA), Mahkamah konstitusi (MK), dan yang lainnya (Karena terlalu banyak kalau disebutkan semuanya).

Apakah seluruh aparatur negara tersebut akan terketuk  hatinya dengan himbauan seorang Kades dari pelosok desa di Jawa Tengah itu, dan berduyun-duyun menyumbangkan gajinya demi kepentingan seluruh bangsa ini?

Sungguh. Ajakan Badarudin, Kades daari pelosok nun di Jawa Tengah itu sungguh suatu sikap yang terpuji dan mulia. Selain itu merupakan suatu tamparan ke wajah kita yang senantiasa alpa untuk berbagi kepada sesama. 

Apakah hati kita semua terketuk atawa tidak? ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun