Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gara-gara Pintu Kamar Mertua yang Terbuka

8 Februari 2020   15:26 Diperbarui: 13 Februari 2020   20:13 81568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Sumber: riausky.com

Begitu entengnya si Kardi, bukan nama sebenarnya, menjawab interogasi Pak RT perihal video lucahnya yang kadung viral di kampung sekitar.

Masih untung tidak sampai beredar luas. Karena si Kardi ini seorang newbie, alias pertemanannya baru hanya sebatas teman sekampung doang. Sehingga tidak terdeteksi pihak aparat polisi. Urusannya pun mungkin bukan lagi dihakimi warga sekampung seperti sekarang ini, bisa jadi bakalan sampai masuk bui, tentu saja.

Coba saja bayangkan. Ibu mertuanya ditunggangi, direkam pakai kamera handphone-nya lagi, lalu disebar lewat akun Facebooknya. Keterlaluan memang.

Begitu rekaman videonya dilihat teman-teman dumay-nya yang juga masih tinggal di kampung yang sama, tak pelak lagi warga sekampung heboh karenanya. Sehingga Pak RT bersama petugas keamanan kampung, diiringi oleh warga sekitar, langsung menggeruduk rumah mertua Si Kardi.

Sebenarnya si Kardi ini seorang perantau dari kabupaten G. Ketemu joodoh dengan seorang janda beranak satu, si Milah, bukan nama sebenarnya, asli pribumi di kampung kami.

Ketika akan melahirkan, si Milah dibawa pindah ke tempat asal si Kardi di G. Kemudian, setelah persalinan, si Kardi kembali lagi ke kampung kami. Untuk menyelesaikan pekerjaannya, menggali sumur tetangga. Sementara si Milah ditinggal di G, di rumah orang tua si Kardi.

Selama berada di kampung kami, si Kardi tinggal menumpang di rumah mertuanya, ibunya si Milah, yang usianya sudah menginjak 56 tahun, dan selama empat tahun ini hidup menjanda.

Selain ada ibu mertuanya, di rumah itu masih tinggal adiknya si Milah yang masih perawan, karena baru dua tahun tamat sekolah dasar.

Lewat video lucah yang beredar lewat media sosial Facebook itu juga, akhirnya terbongkar bagaimana selama ini hubungan antara si Kardi dengan ibu mertuanya, serta adik iparnya yang masih perawan itu.

Berdasarkan pengakuan si Kardi di depan Pak RT, yang disaksikan warga sekitar, ternyata hubungan tidak senonoh si Kardi dengan ibu mertuanya sudah berlangsung lama. Selain itu, si Kardi pun tidak hanya bersebadan dengan ibu mertuanya. Adik iparnya pun ternyata digarapnya juga. Diperlakukan seperti layaknya pada istrinya, si Milah, yang ditinggal di G bersama bayinya.

Semua orang yang mendengar pengakuan ketiga orang tersebut, hanya bisa berdecak sambil geleng-geleng kepala. Tapi tak sedikit yang merasa geram juga. Terlebih lagi saat ditanya awal mula terjadinya perzinaan itu.

Dengan entengnya si Kardi menjelaskan, "Karena saat saya akan tidur, saya melihat pintu kamar ibu mertua terbuka. Sementara tubuh ibu mertua yang sedang terlelap tidur, sama sekali tidak tertutup sehelai benang pun."

"Lalu?" susul Pak RT.

"Terus terang melihat keadaan seperti itu, saya jadi terangsang. Sudah dua bulan ini saya puasa. Sejak si Milah melahirkan, sampai saat itu. sehingga saya pun langsung saja masuk ke kamar ibu mertua. Ternyata ia pun tidak menolaknya," kata si Kardi dengan cengengesan.

"Lalu kenapa adik iparmu juga diperlakukan sama dengan ibu mertuamu itu?" tanya Pak RT dengan nada geram.

"Saat sedang bersama ibu mertua, saya tidak tahu kalau adik ipar ada di dekat kami. Dan ternyata menyaksikannya. Sebelumnya saya dan ibu mertua merasa canggung juga. tapi ketika iseng-iseng saya ajak untuk melakukan hal yang sama, adik ipar pun dengan sedikit malu-malu, ternyata mau juga. Sehingga sejak itulah kami bertiga sering melakukan threesome seperti di video unyil itu."

Suasana jadi panas saat itu. Orang-orang ada yang mengumpat, ada yang menyumpahi, tapi ada juga yang tertawa geli.

Pak RT lalu berunding dengan petugas keamanan kampung, juga dengan ketua Karang Taruna, dan salah seorang pemuka masyarakat setempat.

Akhirnya diputuskan, si Kardi bersama ibu mertua dan adik iparnya disuruh hengkang dari kampung kami. Ketiganya pun menerimanya. Lalu rumahnya pun dijual kepada salah seorang warga yang bersedia membayarnya.

Sampai sekarang, saya jadi kepikiran dengan kasus yang pernah terjadi di kampung kami itu. Sudah sebegitu merasuknya pengaruh video porno yang dapat ditonton hanya lewat telpon pintar, yang sudah banyak dimiliki orang di pelosok kampung.

Padahal di awalnya, niat untuk memiliki benda ajaib jaman now itu adalah untuk mempermudah komunikasi. Baik untuk mempererat tali silaturahmi, maupun memudahkan urusan bisnis agar bertambah lancar.

Tetapi di dalam kenyataannya, malah disalahgunakan. Menonton video porno menjadi ketagihan, ahirnya urusan moral pun dienyahkan. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun