Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelipat Uang

9 Desember 2016   16:12 Diperbarui: 9 Desember 2016   21:37 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: malesbanget.com

Palu dari jubah hitam diketuk pelan
Hadirin yang ada beringsut pulang tanpa suara
Yang tertinggal setumpuk kertas ketelanjangan
Sang koruptor digiring menuju jeruji penjara

Di jeruji penjara bak hotel berbintang
Sang koruptor melipat uang bersampul harapan
Menunggu sipir yang masih mengeluh kelaparan
Berharap segepok uang koruptor dapat disodorkan

Saat sang koruptor melambaikan tangan
Sipir segera datang dengan hati riang
Segepok uang yang disodorkan dari balik jeruji penjara
Melukis warna hitam hukum yang diperjual belikan

Mata-mata pena dan kamera terhenyak
Memotret sang koruptor sedang makan enak
Ditemani jaksa dan pengacara yang berkacamata hitam
Sedang hakim memainkan handphone yang ia genggam

Ini negeri sudahlah sakit parah tuan dan puan
Kau suntik tipuan di balik timbangan dan palu keserakahan
Tak puaskah rakyat memberimu makan berlebihan
Hingga negeri ini semakin banyak hutang ribuan trilyunan

Ah….yang benar saja tuan dan puan!!!!....

NKRI, 09 Desember 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun