Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi Senja

13 Desember 2016   02:32 Diperbarui: 13 Desember 2016   14:59 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: exsidon.com

Dari kulitmu yang kecoklatan
Lahir jutaan nyawa atas kuasa-Nya
Namun tak lagi coklat, banyak yang hitam
Yang benar-benar putih, tak seberapa

Mereka lapar!....
Butuh makan darimu
Kau tak henti menyuapi
Agar mereka tak lagi lapar dan kelaparan

Namun….
Mulut mereka masih menganga
Perut mereka tak kenyang-kenyang
Yang kekenyangan, tak jua berhenti
Mencuri makanan dari meja-meja makan
Yang kau hidangkan
Bahkan mereka bermufakat dengan tipu muslihat
Mengenyangkan diri dengan nafsunya
Dan melempar yang benar-benar kelaparan

Punggungmu makin sesak gedung menjulang
Cakar yang mereka goreskan
Menjejak dan menyembul ke segala arah
Di tangan dan kakimu
Bergelantungan pagar angkara
Yang tak pernah puas menggarisi
Batas-batas kuasanya
Sedangkan bulu-bulu hijau
Hanya tinggal di ketiakmu
Bersembunyi tak lagi bernyanyi

Mereka tak menyadari
Dirimu bertambah tua dan renta
Batukmu kian menjadi
Muntahmu sering terjadi
Demammu semakin tinggi
Guncangan deritamu bertubi-tubi
Pertanda batas senjamu
Semakin dekat dikubur nyawa-nyawa
Yang atas kuasa-Nya dilahirkan

NKRI, #selamatharinusantara13122016

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun