Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Strategi Sekolah untuk Menerapkan dan Mengembangkan Kurikulum Merdeka

26 Maret 2023   07:29 Diperbarui: 26 Maret 2023   07:33 3335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Menteri di Museum Dewantara Kirti Griya (Yogyakarta), tersimpan jejak perjalanan Bapak Pendidikan. Sumber: screenshot/instagram.com/nadiemmakarim

Kurikulum Merdeka adalah salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai bagian memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

Salah satu alasan utama mengapa Kemendikbud memperkenalkan Kurikulum Merdeka adalah untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Dalam Kurikulum Merdeka, sekolah dan guru memiliki lebih banyak kewenangan memilih metode pembelajaran yang paling cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Tujuan penerapan Kurikulum Merdeka di atas sesuai dengan yang disampaikan Mendikbudristek (BSKAP Kemendikbudristek, 2022) berkaitan dengan tiga keunggulan penerapan Kurikulum Merdeka, yaitu: (1) fokus pada materi esensial; (2) memberi jam pelajaran khusus bagi pengembangan karakter, dan (3) memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).   

Ada 4 strategi sekolah untuk menerapkan dan mengembangkan Kurikulum Merdeka.

Pertama, Studi Tiru ke Sekolah Penggerak

Sekolah Penggerak sudah tersebar di berbagai daerah. Memberi peluang untuk sekolah yang ingin memulai dan mengembangkan Implementasi Kurikulum Merdeka melakukan ATM (amati, tiru, dan modifikasi).

Sekolah Penggerak didorong pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Mencakup aspek peningkatan kualitas guru, fasilitas, kurikulum, dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.

Dikutip dari laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id, Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Studi tiru dilakukan ke Sekolah Penggerak dengan mempertimbangkan bahwa Sekolah Penggerak telah mempunyai Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Capaian Pembelajaran (CP), Modul Ajar, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dan Program Unggulan Sekolah.

Studi Tiru ke Sekolah Penggerak SMPN 7 Kota Probolinggo-Jawa Timur. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Studi Tiru ke Sekolah Penggerak SMPN 7 Kota Probolinggo-Jawa Timur. Sumber: Dokumentasi Pribadi

KOSP, ATP, dan CP bisa dipelajari sekolah yang melakukan studi tiru lewat diskusi dengan guru di Sekolah Penggerak. P5 dan program unggulan Sekolah Penggerak merupakan kegiatan kokurikuler yang dititipkan dan wajib dilaksanakan melalui kegiatan proyek di sekolah Penggerak. Baik P5 dan program unggulan Sekolah Penggerak bisa langsung dipelajari dan didalami guru di Sekolah Penggerak.

Artinya, Sekolah Penggerak telah berproses pada: (1) menciptakan lingkungan belajar aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan; (2) memfasilitasi pembelajaran berpusat pada murid; dan (3) menjadi sekolah yang mandiri dalam refleksi dan pengimbasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun