Berempat berimpitan
Menggapai harapan di ketinggian
Satu-satunya jalan, di riuh tepuk tangan
Kita pernah koma, di sini
Menikmati sepi dan enggan bernyanyi
Sedangkan rindu, di pintu mati
Baca juga: Puisi: Aksara di Sebuah Gang
Kini, kita kembali mencoba
Membalik dunia
Semampunya
Ataukah ego, masihkah kau lambungkan?
ArifRSaleh, 30.09.2022
Baca juga: Republik Gonjang-Ganjing
Baca juga: Arfha
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!