Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nasib Shin Tae-yong Ada di Tangan Pemain Naturalisasi?

25 April 2022   11:02 Diperbarui: 25 April 2022   11:06 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter.com/PSSI

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan segenap bangsa Indonesia sangat merindukan Timnas Garuda (Senior) menjadi juara di berbagai event dan level sepakbola. Kerinduan yang wajar, mengingat Timnas Garuda belum pernah juara.

Peran serta Timnas Garuda di Kejuaraan AFF (ASEAN Football Federation) hanya mampu 6 kali menduduki peringkat kedua dari 13 kali penampilan sejak tahun 1996.

Begitupun di Piala AFC (Asian Football Confederation), dalam 4 kali penampilannya (1996, 2000, 2004, 2007) hanya mampu berkiprah di babak grup.

Untuk mendongkrak performa dan mencapai target juara di berbagai event dan level, PSSI sebagai induk organisasi sepakbola nasional terpaksa harus bongkar pasang pelatih.

Terhitung sejak tahun 1996, telah ada 19 orang yang pernah duduk di kursi panas pelatih Timnas Garuda. Bahkan nama Benny Dollo, Ivan Venkov Kolev, dan Alfred Riedl sempat lebih satu kali mencatatkan namanya di kursi kepelatihan Timnas Garuda.

Dilirik dari asal negara, sejak tahun 1996 sudah ada pelatih berkebangsaan Belanda, Jerman, Bulgaria, Inggris, Austria, Argentina, Brasil, Spanyol, Skotlandia, hingga Korea Selatan yang mau menangani Timnas Garuda.

Dari sederet nama pelatih dan asal negara yang beragam, masih belum mampu mendongkrak capaian prestasi maksimal yang diharapkan penggila bola se-Indonesia Raya.

Kedatangan Shin Tae-yong menggantikan Simon McMenemy dan meminggirkan nama Luis Milla, sempat menyalakan lampu harapan juara saat Timnas Garuda berhasil melaju ke babak Final Suzuki AFF Cup 2020. Sayang, penampilan impresif pasukan muda masih sebatas membawa pulang peringkat kedua.

Kegagalan Timnas Garuda menjadi Juara Suzuki AFF Cup 2020, sempat menimbulkan polemik keberlanjutan sosok Shin Tae-yong di kursi pelatih. Alhasil, kritikan Haruna Soemitro (Exco PSSI) sempat mewarnai media arus utama dan media online lainnya yang tumbuh bermekaran.

Dukungan kepada Shin Tae-yong dari berbagai kalangan berbumbu harapan impresif keberanian memainkan pemain muda potensional, mampu mengubur kritikan dan melanggengkan kedudukan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun