Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sosok Disabilitas Ini Pernah Dibuntuti Ibunya Naik Bus dari Probolinggo ke Surabaya

8 Desember 2021   15:08 Diperbarui: 8 Desember 2021   20:05 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyandang disabilitas. Sumber: viarami on pixabay.com

Ketua Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Wilayah Kabupaten Probolinggo ini alumni SMA Negeri 1 Dringu.

Kecerdasan dan kemandiriannya mampu beradaptasi dengan teman sebaya yang normal sewaktu mengenyam pendidikan di bangku SMA Negeri 1 Dringu.

Tidak puas dan berhenti di jenjang SLTA, Mas Rizky melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Cita-citanya menjadi guru nan kuat dapat menembus Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Perjalanan menempuh pendidikan dari Kraksaan ke Surabaya dilakukan oleh Mas Rizky secara mandiri.

Jika sewaktu-waktu pulang dan kembali pergi kuliah dari Probolinggo ke Surabaya, Mas Rizky selalu naik bus.

Kepekaan naluri dan kemandiriannya sempat diragukan oleh keluarganya, tepatnya oleh ibunya yang sangat menyayanginya.

Begitu perhatiannya sang Ibu, hingga pernah suatu ketika membuntuti Mas Rizky naik bus dari Kraksaan hingga ke tempat kost di Surabaya. Untuk memastikan kemandirian Mas Risky.

Saat Mas Rizky mau membayar tiket bus, sama kondektur disampaikan sudah ada yang membayar. Begitu juga saat naik angkot dari Bungurasih ke tempat kost, sudah dibayari oleh seseorang. Mas Rizky mendiamkan saja.

Sesampai di kamar kost, barulah Mas Rizky berujar,"Ibu, masuklah."

"Lho? Kok tahu kalau Ibu?" Tanya Ibu Mas Rizky keheranan. Padahal untuk sekedar tidak diketahui membuntuti dari Kraksaan, sang Ibu sampai rela pakai sandal jepit.

"Parfum Ibu. Mana mungkin aku lupa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun