Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bahaya Karbon Monoksida Bagi Keluarga dan Pentingnya Memahami Net-Zero Emissions

24 Oktober 2021   21:20 Diperbarui: 24 Oktober 2021   21:32 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dampak perubahan iklim pada bumi (SHUTTERSTOCK/ParabolStudio via kompas.com)

Keracunan karbon monoksida cenderung sama dengan gejala flu ringan. Kerap kali tidak membutuhkan penanganan khusus karena dapat sembuh dengan sendirinya.

Seseorang yang terpapar karbon monoksida dapat menyadari ada sesuatu yang salah di dalam tubuhnya, tetapi tidak dapat menggambarkan keluhan yang muncul.

Orang yang keracunan karbon monoksida saat sedang tidur atau mabuk bahkan bisa meninggal sebelum merasakan gejala.

Disadur dari hellosehat.com, ketika terlalu banyak karbon monoksida di udara, tubuh Anda menggantikan oksigen dalam sel darah merah dengan karbon monoksida. Ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang serius, atau bahkan kematian.

Inilah yang kemudian membuat keracunan karbon monoksida dikenal sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam.

Upaya Keluarga Mengurangi Dampak Bahaya Karbon Monoksida

Memberikan pemahaman bahaya terpapar karbon monoksida dalam keluarga perlu sedini mungkin disampaikan. Tentu harus diimbangi dengan pembiasaaan hidup sehat agar terhindar dari gas karbon monoksida.

Berikut antisipasi keluarga agar terhindar dari racun gas karbon monoksida:

  • Perbanyak ventilasi udara di dalam rumah khusunya ruang dapur. Tujuannya agar sirkulasi udara lancar. Sehingga saat memasak menggunakan kompor gas, karbon monoksida dapat lepas bebas dari ruang dalam rumah.
  • Biasakan menghidupkan kendaraan bermotor di ruang terbuka. Jangan sekali-kali menghidupkan di dalam rumah atau ruang garasi yang tertutup. Saat Anda dan keluarga di perjalanan, biasakan memakai masker untuk menghindari polusi udara dan atau paparan gas karbon monoksida.
  • Jika rumah memanfaatkan genset, letakkan di ruang terbuka. Banyak kasus kematian (bahkan dalam satu keluarga) yang ditimbulkan karena genset diletakkan dan dioperasikan di ruang tertutup.
  • Jangan membakar sampah karena dapat menimbulkan polusi asap di lingkungan dan keluarga. Utamanya polusi gas karbon monoksida yang mengganggu kesehatan keluarga. Langkah bijak jika melakukan reduce, reuse, dan recycle.
  • Sediakan ruang terbuka hijau di lingkungan rumah dengan teknik berkebun dan atau membuat taman bunga.
  • Bersiap beralih ke teknologi berbasis ramah lingkungan yang mendukung program Net-Zero Emissions seperti kendaraan listrik, pemanfaatan listrik rumah tangga tenaga surya, dan lainnya.

Pentingnya Keluarga Memahami Net-Zero Emissions 2060

Bumi, planet tempat manusia tinggal semakin terasa panas. Bahkan peningkatan pemanasan global diprediksi semakin parah.

Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemanasan global disebabkan pemanasan gas rumah kaca yang berlebihan yang diakibatkan pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi oleh manusia.

Pemerintah dan perusahaan mendorong serta mengarahkan proses produksi untuk melakukan diversifikasi energi dari berbasis fosil ke energi alternatif ramah lingkungan.

Di sisi lain, kesadaran masyarakat dimulai dari lingkungan keluarga memahami pentingnya Net-Zero Emission, mampu mengurangi emisi karbon yaitu zat berupa gas yang dihasilkan dari aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon. Gas ini juga menjadi salah satu penyebab dari perubahan iklim dunia dan pada akhirnya berujung ke pemanasan global.

Dukung Program Indika Energy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun