Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bahaya Sering Lupa, Atasi dengan Cara Ini!

11 Oktober 2021   20:13 Diperbarui: 12 Oktober 2021   18:43 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berpikir berat. Sumber: Lukas Bieri on pixabay.com

Saat beban kerja, maka otak kurang begitu peduli dengan hal lain. Seandainya dilakukan survey, yakin "beban kerja" akan menjadi salah satu sebab faktor "sering lupa".

Banyak yang Dipikirkan

Dikutip dari ruangguru.com, teori interferensi (interference theory) menegaskan bahwa  banyaknya informasi yang disimpan di otak membuat beberapa memori saling bertumpuk. Akibatnya, manusia sulit mengingat sesuatu atau mudah lupa.

Bagaimanapun manusia mempunyai keterbatasan. Demikian juga kemampuan otak menyimpan data akan mengalami gangguan ingatan saat semakin banyak hal yang dipikirkan.

Pola Hidup tidak Sehat

Seiring bertambahnya usia, benarkah manusia sering lupa atau mengalami penurunan daya ingat? Pendapat yang sering terlontar saat lupa akan sesuatu.

Bertambahnya usia tidak selalu terkait dengan penurunan daya ingat. Bertambahnya usia terkadang menyebabkan pikun.

Pikun terjadi akibat perubahan di semua bagian tubuh saat menua, termasuk otak.

Dikutip hellosehat.com, dalam dunia medis pikun seringkali dijadikan gejala penyakit demensia dan penyakit Alzheimer. Demensia dan penyakit Alzheimer mengacu pada penurunan fungsi otak seperti menurunnya daya ingat dan kecepatan berpikir serta berperilaku.

Dari berbagai jurnal kesehatan, penurunan daya ingat (sering lupa) lebih disebabkan pola hidup tidak sehat.

Faktor "sering lupa" di berbagai usia lebih disebabkan kurang tidur atau istirahat, kurang asupan makanan bergizi, tidak olahraga, dan kebiasaan merokok maupun konsumsi alkohol.

Akibat Sering Lupa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun