Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama FEATURED

Pemilu Bauran pada 2024 Lebih Cocok untuk Indonesia!

14 September 2021   21:06 Diperbarui: 25 Maret 2022   08:01 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kotak suara pemilis | sumber: Kompas

Satu sisi menghendaki presiden tetap bertahan hingga tahun 2027. Sedangkan pihak lain secara tegas menentangnya.

Apa yang terjadi? Perang antarpendukung di media sempat membara dan masing-masing punya alibi kuat dengan gagasan nalar politik dan dasar demokrasi nan bernas (Baca Sumber: news.detik.com).

Wasana Kata

Pandemi Covid-19 bagaimanapun memberi dampak besar bahwa bangsa ini harusnya sudah melek IT. Meskipun dukungan sarana masih cukup banyak tambal sulam, merangkak, bahkan nir sinyal di beberapa daerah.

Apakah menyerah pada keadaan dan tetap kencang memanjangkan kedudukan presiden hingga Tahun 2027? Seharusnya tidak. Apapun kendala teknis berkaitan sarana IT, "Pemilu Bauran 2024" harusnya dilaksanakan.

Pemilu bauran memadukan cara konvensional dan digital dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Bagi daerah yang sudah siap sarana IT (Information Technology) bisa dengan e-voting. Jelas lebih efektif dan efisien.

Ragu dengan akan terjadinya kecurangan? Kita banyak belajar dan punya pengalaman berkali-kali menyelenggarakan Pemilu. Harusnya kecurigaan "akan terjadi kecurangan berbasis data" tidak lagi menjadi polemik. Asal kita kawal dari hulu ke hilir.

Kemampuan bangsa yang besar ini di bidang IT tidak diragukan lagi. Begitu juga kemampuan lembaga pemerintah dan non pemerintah memantau proses dan hasil Pemilu tidak perlu diragukan lagi.

Banyak ahli IT yang mampu digandeng dan digaet KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) untuk memikirkan dan menciptakan aplikasi e-voting. Serahkan saja pada ahlinya.

Bagaimana dengan sistem Pemilu konvensional? Hanya diterapkan di daerah yang belum dan atau masih mengalami kendala sarana IT.

Tentu dibutuhkan pemetaan lapangan. Kerja petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dari unsur paling bawah penyelenggaraan Pemilu terbukti selama ini akurat. Terpenting, protokol kesehatan diutamakan, toh semakin banyak masyarakat yang sudah divaksin.

Bagaimana, masih ragu dengan kemampuan bangsa ini? Pemilu 1955, Pemilu 2004, Pemilu 2019 patut menjadi contoh nyata keberhasilan kita. Terpenting, dunia pun mengakui.

Sekian dan semoga selalu sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun