Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sang Sutradara "Menutup Mata"

25 Mei 2021   23:08 Diperbarui: 25 Mei 2021   23:24 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fokus Sang Sutradara. Sumber: Rudy and Peter Skitterians on Pixabay.com

Di sini arah angin berubah haluan, tetapi tetap dingin. Fakta datang tiba-tiba. Melakonkan sandiwara di pentas-pentas media. Ada tawa menggema. Tepuk tangan riuh di sana. Sang Sutradara nyaman di singgasana.

Saat bola-bola mata memenuhi loket antrian media, kata-kata dihidupkan. Kesabaran berbuah tikaman. Burung-burung malampun ramai memperbincangkan.

Waktu, lambat memutar asa. Penyair-penyair bijak mulai datang menghidupkan lampu-lampu beranda. Cerita warna berbeda. Nuansa berita rentak ke berbagai benua. Dan tak ada keluhan di sana, nampaknya.

Waktu begitu lambat memutar sangkakala. Telunjuk Sang Sutradara lupa pada pilihan warna-warna.  Lewat banyak lubang, pekerja tanpa tinta memutari sebuah fakta. Dan semuanya melukis pelangi, kecuali di sana.

Sang Sutradara "menutup mata".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun