Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bakpao Pak Sumirat

17 Mei 2021   10:00 Diperbarui: 17 Mei 2021   10:21 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menyendiri. Sumber: Jose Antonio Alba on Pixabay.com

"Tidak, Gha. Semenjak istriku meninggal karena Covid 4 bulan lalu"

***

Agha dan istrinya terdiam cukup lama. Berdo'a dalam hati untuk almarhumah istri Pak Sumirat.

"Bapak sekarang tinggal di mana?"

"Di sini"

Singkat pak Sumirat menjawab tanya Agha. Segera Agha menoleh pada istrinya, seakan ada yang disampaikan walau secara batin. Istri Agha mengangguk sopan.

"Maaf. Di rumah masih ada kamar kosong. Kalau Pak Sumirat mau, bisa ditempati"

Pak Sumirat hanya tersenyum. Dipandangnya dengan tatapan teduh Agha dan istrinya.

"Terima kasih untuk kebaikan kalian. Sisa hidupku hanya untuk ibadah. Mau Salat Maghrib? Silahkan, mumpung masih ada waktu"

Agha dan istrinya mengangguk pelan dan terdiam. Seakan tidak ada lagi kata-kata yang mampu diucapkan. Agha sangat paham dengan karakter Pak Sumirat, Sang Penjual Bakpao.

*Nemor= Sebutan orang Probolinggo saat angin datang dari arah timur ke barat. Penanda musim kemarau.

       

  

       

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun