Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Silaturahmi Masa Pandemi: Antara Media Konvensional dan Digital, Pilih Mana?

14 Mei 2021   10:06 Diperbarui: 14 Mei 2021   10:10 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Silaturahmi Digital dalam Keluarga. Sumber: Screenshot/beta.kompas.id

Sebelum teknologi digital menjamur dan memanjakan manusia dalam segala hal, media konvensional menjadi pilihan favorit menyampaikan pesan dan penyambung silaturahmi, khususnya di saat Idul Fitri.

Berikut media konvensional sebagai sarana penyampai informasi dan silaturahmi:

Menulis dan mengirim surat.

Pak Pos. Sosok yang ditunggu saat surat-menyurat mentradisi. Menulis dan mengirim surat meskipun membutuhkan biaya dan sedikit memeras keringat, terbayarkan manakala surat tersampaikan kepada orang-orang yang dirindukan.

Silaturahmi dapat tetap terjaga. Menanyakan dan menyampaikan kabar kepada keluarga, sahabat, dan teman adalah sesuatu yang membahagiakan.

Menunggu surat dari kekasih nun jauh di sana saat Idul Fitri? Datangnya surat seakan mengobati rindu yang membuncah. Surat menjadi teman tidur menikmati mimpi-mimpi indah menghadirkan impian-impian seakan dunia milik berdua.

Mengirim Barang dan Menyelipkan Pesan.

Silaturahmi bukan sekedar hadir dan menanyakan kabar. Mengirim barang adalah salah satu wujud silaturahmi dan sekaligus melakukan kebajikan. Menyampaikan bingkisan di waktu Idul Fitri lewat Pos atau Jasa Pengiriman Barang dapat menyelipkan pesan.

Bingkisan dan pesan sangat membantu orang-orang yang membutuhkan. Memberikan rasa lebih ikatan batin antara si pemberi dan si penerima, siapapun itu asalkan barang yang dikirim dan pesan yang diselipkan untuk kebaikan bersama.

Mengirimkan Uang Lewat Wesel Pos dan Menyisipkan Pesan.

Hidup di perantauan atau terpisah dengan keluarga besar mendatangkan kerinduan tersendiri. Namun, bagi orang perantauan dan tinggal jauh dari keluarga mempunyai "Tradisi Mudik".

Mudik yang terhalang pandemi dapat disalurkan dengan tradisi "Berbagi Rezeki" dengan orang-orang tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun