Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Keutamaan Memaafkan dan Mewujudkan Islam Rahmatan Lil 'Alamin

13 Mei 2021   14:59 Diperbarui: 13 Mei 2021   15:31 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Screenshot/wallpapergordyn.com

Kemudian para sahabat bertanya, "Kenapa demikian ya Rasul?". Nabi pun menjelaskan bahwa di masa itu umat Islam akan sangat besar jumlahnya tetapi sangat rapuh, mudah bercerai berai.

Banyak orang mengorbankan ukhuwah hanya karena perbedaan penafsiran tentang agama atau karena kepentingan tertentu. 

Dengan saling memaafkan tentu membuka dan memperkuat "Ukhuwah Islamiyah".

Mewujudkan Islam Rahmatan Lil 'Alamin 

Islam rahmatan lil 'alamin adalah Islam yang membawa perdamaian bagi seluruh umat manusia. Mewujudkan Islam rahmatan lil 'alamin berpegang pada tiga ukhuwah, yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah.

Dikutip dari berbagai sumber, ukhuwah islamiyah berarti hubungan dengan sesama muslim yang didasari dengan persaudaraan yang islami.

Ukhuwah basyariyah adalah hubungan dengan sesama manusia yang harus terjaga baik dengan latar belakang agama, suku, ras, dan golongan yang berbeda.

Ukhuwah wathoniyah berarti hubungan/kerjasama antar bangsa mesti dijalin sebaik mungkin dalam rangka menuju perdamaian dan kesejahteraan dunia tanpa membedakan latar belakang agama bangsa tersebut.

Perbedaan dalam bermasyarakat sikapi dengan At-Tawaassuth, At-Tawaazun, dan  At-Tasaamuh. 

At-Tawaassuth yaitu  menempatkan diri ditengah-tengah, tidak ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.

At-Tawaazun artinya seimbang dalam segala hal, termasuk menggunakan dalil aqli dan dalil naqli, khidmat kepada Allah dan khidmat kepada sesama manusia.

At-Tasaamuh yaitu menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama.

Dikutip dari rembang.kemenag.go.id, menghargai perbedaan dan menghormati prinsip hidup yang tidak sama "bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun