Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Cerpen: Sarung Kumal Mbah Suro Ugal

10 Mei 2021   07:59 Diperbarui: 10 Mei 2021   21:23 2399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan rimbun nan sepi. Sumber: Darwis Alwan on Pixabay.com

"Menyerahkan diri"

"Dan bertobat seperti yang terlihat sekarang?"

"Ya"

"Apa yang diteriakkan Mbah Suro waktu itu, Pakde?"

"Dia bersumpah untuk bertobat dan melarang aksi begal maupun bentuk kejahatan lainnya. Jika ada yang melanggar dia akan memburunya!"

"Terus bagaimana nasib Pakde saat itu"

"Aku pulang dan tertangkap. Sedangkan Warno kabur dan terus berulah dengan komplotan pembegal lainnya. Tetapi itupun hanya berlangsung tiga tahun di desa sebelah."

"Kenapa hanya tiga tahun?"

"Aku membunuh Warno atas perintah Mbah Suro. Tidak seorang pun mampu mengendus termasuk Polisi. Sejak itu desa ini dan sekitarnya aman tenteram hingga kini. Itu saja, Arfha!"

***

Suara Azan Isya jelas terdengar lantang dari surau. Alis Arfha masih menekuk dan terbaca oleh Mbah Wiro.

"Sepertinya masih ada yang ingin ditanyakan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun