Musik patrol Kuntulan memanfaatkan rebana dan bedug. Tetabuhan khas Islami yang dimainkan dengan rancak dan penuh semangat mirip musik iringan Tari Gandrung dan Tari Janger. Menciptakan kreasi musik nan penuh semangat menggugah saat tiba waktu sahur.
Tetek bambu memanfaatkan bambu sebagai alat tetabuhan berpadu dengan suara bedug dan gong. Keserasian irama nan rancak menciptakan musik patrol yang enak dinikmati dan menjadi penggugah rasa untuk bersiap santap sahur.
Berikut tautan musik patrol "Kuntulan" dan "Tetek Bambu" khas Banyuwangen. Asyik dan ngengeni.
Kuntulan dan Tetek Bambu Banyuwangen, Tradisi Asyik Nan Unik Musik Patrol di Bulan Ramadan
Kuntulan dan tetek bambu bukti akulturasi budaya lintas generasi. Dimainkan oleh anak-anak muda untuk mengisi waktu dengan kreasi musik nan rancak dan penuh semangat di tiap bulan Ramadan. Â Â
Anak-anak muda dalam komunitas berkumpul memainkan alat musik untuk membantu warga segera bangun bersantap sahur. Menjelang waktu berbuka sahur mereka sudah bersiap dengan alat musik patrol khas kuntulan dan tetek bambu.
Mereka rela meluangkan waktu keliling kampung dan gang perumahan. Berkeliling dan kadang singgah di tempat-tempat strategis untuk menabuh alat musik khas kuntulan dan tetek bambu. Menjadi pembeda antara bulan Ramadan dengan bulan-bulan lainnya.
Kedatangan mereka selalu ditunggu dan dirindukan. Ciri khas musik patrol Kuntulan dan tetek bambu nan rancak menjadi penyemangat warga untuk bersantap sahur menunaikan ibadah puasa.
Menjelang Subuh, mereka menghentikan aktivitas musik patrol. Segera pulang bersantap sahur dan mempersiapkan salat Subuh berjamaah. Sungguh aktivitas mulia di bulan penuh berkah dan ampunan.