Aku ambil kegetiran. Sekian janji lepas, di moncong setahun tirani. Terus dan terus mengelilingi. Membuatku terkurung kebisuan. Di ruang kesendirian.
Saat malam merangkak menemui embun. Aku masih terjaga. Dan sering terjaga. Tetapi, pikiran belum mampu menemui jawaban.
Aku lelah dan sering ditidurkan mimpi.
Mimpiku kemerdekaan-kemerdekaan. Terbang dan terbang menemui janji-janji. Meliuk-liuk dan melibas tapal batas.
Mimpiku usai dalam puisi.
Sebatas puisi.
Probolinggo, 02 Maret 2021.
Puisi Oleh: Arif R. Saleh
Baca Puisi Lainnya: Potret Senja, Sonata Hujan di Beranda Waktu, Permata dan Tanda Tanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!