Sebatang pohon besar, dilahirkan di tengah sawah bergambar denah perkantoran dan swalayan-swalayan. Batang-batangnya yang kekar, telah bertahun-tahun tangguh menantang topan dan hujan.
Di terik siang itu, sebatang pohon besar, masih betah memayungi petani yang kesepian. Memainkan kepulan asap tembakau serupa cendawan. Menghadirkan kesejukan dalam pikiran-pikiran gersang berkelindan.
Kegersangan zaman, merangsang pikiran-pikiran manusia, menyudahi ketangguhan sebatang pohon besar, sebelum takluk di tangan Tuhan. Malam itu, sebatang pohon besar dikerubungi bintang-bintang.
Di pagi yang mendung, gergaji-gergaji bermesin meraung-raung. Traktor-traktor menggerung. Sebatang pohon besar terkubur dalam nyanyi pilu burung-burung. Menjelma gedung-gedung.
Probolinggo, 26 Februari 2021
Puisi Oleh: Arif R. Saleh