Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Mutasi, Herd Immunity, dan Self Healing: Optimisme di Masa Pandemi

4 Januari 2021   19:44 Diperbarui: 4 Januari 2021   21:11 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang anak disiplin menerapkan 3M. Sumber: Covid19.go.id

Sudah banyak orang, teman, pejabat, bahkan saudara yang terkonfirmasi Covid-19. Sudah banyak juga yang meninggal dunia disebabkan keganasan Covid-19. Virus yang mampu menyerang dalam waktu senyap dan tak memandang pangkat maupun derajat seseorang.

Hampir tiap hari kita dengar para pejabat terkonfirmasi Covid-19, baik di pusat hingga daerah. Kemarin bahkan Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa juga terkonfirmasi. Tokoh agamapun juga tidak sedikit yang terkonfirmasi.

Di berbagai media, hampir tiap hari ada kabar berita duka. Berita yang tiba-tiba menyampaikan duka bahwa seseorang telah meninggal dunia akibat Covid-19. Bahkan tetangga, teman kerja, saudara, dan beberapa pejabat yang penulis kenal ada yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Keprihatinan dan duka mendalam jelas sangat dirasakan bagi para korban. Namun, banyak juga yang berhasil sembuh. Mereka dengan optimisme tinggi berupaya melewati masa kritis untuk dapat bertahan dan sembuh dari gempuran virus mematikan ini. Jelas, ada harapan dapat sembuh dari sakit yang diakibatkan oleh Covid-19.

Lantas, bagaimakah upaya kita yang telah sembuh dan masih belum terpapar Covid-19? Apalagi ada mutasi baru Covid-19. Ada beberapa cara untuk tetap sehat dan terhindar dari Covid-19, diantaranya:

Pertama, Optimis dan Selalu Berdo’a. Dari hasil penulis berkomunikasi dengan teman yang sembuh dan juga menjadi korban keganasan Covid-19, ada titik temu kata ”Optimis”. Mereka yang sembuh, selalu optimis dapat mengalahkan dan sembuh dari terpapar virus korona.

Sedangkan mereka yang menjadi korban meninggal, menurut keluarganya rata-rata drop secara fisik dan mental saat tahu terpapar virus korona. Di sinilah pentingnya tetap bermental “Optimis” bahwa virus korona dapat dikalahkan.   

Kedua, Perbanyak Aktivitas Literasi tentang Covid-19. Virus korona dapat disembuhkan, ini adalah kata kunci. Komunitas orang-orang yang sembuh dari terpapar Covid-19 seperti temanco, bermunculan dengan tujuan memberikan motivasi dan semangat kepada pasien covid-19 yang tengah dirawat.

Video temanco dapat di lihat DI BAWAH INI!
Perbanyak pengetahuan dengan membaca pengetahuan tentang Covid-19. Sehingga kita tidak  ketinggalan informasi seputar apa, di mana, dan bagaimana Covid-19 terus berkembang dan cara antisipasi maupun dapat sembuh dari Covid-19.

Ketiga, Utamakan Jaga Kesehatan dan Keselamatan Bersama. Jaga kesehatan dan keselamatan bersama dapat dimulai dari diri-sendiri, keluarga, dan masyarakat. Berbicara masyarakat, memang akhir-akhir ini ada kecenderungan longgar menerapkan 3M. Bahkan ada juga sebagian masyarakat yang masih tidak percaya bahwa Covid-19 itu ada dan siap mengancam keselamatan bersama.

Tetap disiplin menerapkan 3M dan jangan kendor memberikan pemahaman bahwa Covid-19 itu ada, meskipun terkadang cibiran yang kita dapatkan. Manfaatkan berbagai media untuk tetap mendukung program pemerintah dalam antisipasi dan melawan Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun