Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Mutasi, Herd Immunity, dan Self Healing: Optimisme di Masa Pandemi

4 Januari 2021   19:44 Diperbarui: 4 Januari 2021   21:11 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang anak disiplin menerapkan 3M. Sumber: Covid19.go.id

Kedatangan vaksin Sinovac memberi harapan bahwa virus korona dapat dibentengi. Sehingga dapat terbentuk herd immunity di masyarakat. Apalagi di tengah santernya kabar virus mutasi yang lebih rentan menyerang anak-anak.  Pemerintah tidak tinggal diam, memastikan untuk mendatangkan sekitar 426 juta dosis vaksin. (Lihat laman Covid19.go.id)

Lewat akun Twitter @Jokowi, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan semua vaksin Covid-19 di Indonesia. Keputusan ini bukanlah semata hanya pemikiran pribadi Presiden Joko Widodo, tetapi didasarkan banyak masukan dari masyarakat dan kalkulasi ulang keuangan negara.

Video paparan Presiden Joko Widodo. Lihat DI BAWAH INI.
Di sisi lain, mata dunia juga dikejutkan dengan munculnya varian baru virus korona. Virus mutasi ini bahkan dimungkinkan lebih ganas dari varian virus sebelumnya. Dikutip dari laman halodoc.com, mutasi virus corona terbaru ini lebih menular dan belum ada bukti ilmiah lebih mematikan daripada varian virus sebelumnya.

Dapat dibayangkan, jika tidak segera diantisipasi dengan tepat, akan menyebabkan lebih banyak orang membutuhkan perawatan rumah sakit. Lebih banyak pula anggaran negara yang terserap untuk penanganan dan perawatan akibat merebaknya kasus Covid-19.

Kasus Terkonfirmasi Covid-19, Mungkinkah Tembus 1 Juta Orang?

Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia fluktuatif. Bulan Desember 2020, bahkan cenderung meningkat di kisaran angka 6.000 lebih kasus perhari.

Berbagai upaya antisipasi menekan meningkatnya angka kasus terkonfirmasi Covid-19 telah dilakukan pemerintah. Langkah preventif dilakukan pada awalnya dengan konferensi pers, sosialisasi di berbagai media online dan konvensional, dan juga iklan interaktif.

Berbagai upaya preventif hasilnya tidak sesuai harapan. Kesadaran masyarakat dalam mengutamakan kesehatan dan keselamatan bersama di masa pandemi masih kurang. Kesadaran himbauan tetap laksanakan 3 M dan hindari kerumunan juga masih rendah.

Alhasil, langkah preventif yang harapannya dapat menurunkan dan menghilangkan jumlah kasus terkonfirmasi korona berbanding terbalik, justru angkanya meningkat dalam hitungan kasus perhari. Kecemasan semakin merebaknya orang yang positif korona jelas semakin nyata.

Melihat situasi yang semakin mengkhawatirkan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah saling bahu-membahu melakukan langkah kuratif. Pembatasan sosial, razia, hingga penutupan aktivitas masyarakat yang dapat menimbulkan klaster baru Covid-19 dilakukan secara masif. Sanksi hukum dan denda juga dijalankan sesuai koridor yang berlaku.

Hingga Senin, 04 Januari 2021, angka terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai  772.103 ribu orang. Akankah tembus 1 juta orang dan bahkan lebih? Kita dan waktulah yang akan menjawabnya.

Update Data Kasus Covid-19 di Indonesia. Sumber: Covid19.go.id
Update Data Kasus Covid-19 di Indonesia. Sumber: Covid19.go.id

Optimis dalam Keadaan Apapun di Masa Pandemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun