Aroma bunga, masih menghimpun catatan. Tentang bayang senja, yang masih menyungging senyuman. Menjelma kenyataan, bahwa hidup penuh kenangan. Sementara saung dan taman, masih menyediakan tempat. Untuk kita membuka dan melipat ruang rindu. Waktu itu.
Dan riuh berderu, membincangkan tawa kita. Ada cemburu, dari awan dan hujan yang berkolaborasi di luar sana. Kita sejenak saling pandang, dan kembali melanjutkan tawa. Sebab kita yakin, bahwa hujan kali ini, menebalkan kerinduan yang datang dari berbagai penjuru.
Lalu, lagu itu menelusup ke relung hati. Entah dari mana asalnya. Melukis bahagia dan keindahan tak terbayangkan. Namun, mata meneguhkan keyakinan, tentang rasa yang sama, pada sebuah lagu. Dan kita, kekal di keheningan masa. Apakah kau rasa juga? ... Â Â
Arrohsa, 25 Desember 2020