Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wuhan Shake dan Budaya Kita

18 Desember 2020   09:46 Diperbarui: 18 Desember 2020   09:52 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salam berjarak dan tos siku sebagai alternatif menghindari kontaminasi langsung virus korona. Sumber Gambar : Voi.id dan msn.cn (Diolah lebih lanjut oleh penulis)

Kegaduhan dan keriangan

Di pojok-pojok tongkrongan

Adalah nada kehidupan dan nafas keseharian


Jalanan menggerumut

Pasar dan pertokoan tempat paling ribut

Dan klakson-klakson paling pekak di buntut

***

19 Desember 2019, duka di waktu gerimis

Hingga sepi menjelma iblis-iblis

Dan kita, mencoba menahan tangis


Ribuan burung gagak menambah duka di angkasa

Barisan nyamuk raksasa merayap di dinding-dinding buta

Manusia-manusia, sempat tertegun di dunia maya

***

Kota demi kota mati suri

Desa-desa mengurung diri

Hidup seperti digantung sendiri


Yang normal menjadi tidak normal

Kita paksa jalani di semua kanal

Demi nafas yang siap dipenggal

***

Topeng-topeng kehidupan

Menghiasi jalanan dan perkantoran

Pun keramaian semakin dihindarkan


Tiap hari sosial media menebar duka

Tak pandang sahabat pena

Bahkan keluarga yang paling berharga

***

Kita masih berduka kawan

Atas nama kesehatan dan keselamatan

Manusia-manusia gigih mencari celah kehidupan

Dimulai dan mungkin akan diakhiri dari berkebudayaan


Semoga…


Probolinggo, 18 Desember 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun