Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Tergelincir, Lolongan, dan Gonggongan

24 Oktober 2020   09:58 Diperbarui: 24 Oktober 2020   10:09 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tanja Mikkelsen. pixabay.com

“Aauuu!...”

“Guk…guk…guk!… Guk...guk…guk!...”

“Arah timur!” Serempak yang ada bersuara. Lirih berirama.

Dua puluh orang itu merangsek ke arah timur. Menembus gelap. Dua puluh orang pemberani. Terbiasa membelah kegelapan. Terbiasa menebas aral melintang. Siap berburu di gelap malam.

****

Desa Pakuncen. Tempat terpencil. Terpagari hutan pinus di sekelilingnya. Juga bebukitan serupa sabana. Desa yang dulunya keramat dan tenang. Berubah menjadi desa mati. Desa yang sudah banyak ditinggalkan penduduknya. Setelah peristiwa-peristiwa menggetarkan silih berganti, terjadi setiap bulan. Lebih tiga tahun tak pernah henti.

Peristiwa pemerkosaan perempuan-perempuan. Masih lekat di benak para keluarga korban. Betapa anak gadis, bahkan istri yang mereka sayangi, dirudapaksa. Bukan hanya itu, korban-korban kemudian dibunuh. Banyak luka di tubuh korban. Luka-luka seperti cakaran binatang buas. Lantas jasadnya ditemukan membusuk. Saat ditemukan di sekitaran ngarai sungai Kendit yang sangat curam.

Belum tuntas peristiwa pemerkosaan yang menggemparkan, terjadi pencurian hewan-hewan ternak. Hewan yang dicuri adalah sapi dan kerbau. Hewan-hewan berharga. Harapan ekonomi warga desa selain dari hasil bertani. Musnah hanya dalam beberapa pekan.

Anehnya, peristiwa-peristiwa menggemparkan tersebut tak pernah terungkap. Semenjak Kades Sugriwa berkuasa. Hilang digulung angin yang berhembus dari segala arah. Bahkan tak terendus oleh pihak berwenang sekalipun.    

Penduduk hanya mendengar, bahwa perilaku-perilaku biadab telah dilakukan oleh binatang-binatang malam. Binatang-binatang yang kadang memperdengarkan lolongan dan gonggongan di kesunyian nun jauh di hutan-hutan. Katanya.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun