Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ilmu Pelet Kembang Kanthil

1 Oktober 2020   13:16 Diperbarui: 2 Oktober 2020   14:17 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelet Kembang Kanthil. Sumber Gambar : pixabay.com. Diolah lebih lanjut oleh penulis.

Kembali kalimat singkat. Betul-betul singkat yang mampu ke luar dari bibir Harsa. Tak lebih. Tak kurang. Seakan ada kekuatan berusaha mengunci bibirnya. Apalagi melihat wajah Licia yang mempesona. Luruh maksud Harsa untuk lebih jauh menyemburkan isi hatinya.

****

Malam Minggu kelabu. Awan tipis menutupi sang bulan sabit. Melengkapi kelabunya hati Harsa. Sendiri, Harsa duduk di beranda. Menatap taman dan kolam yang dipenuhi ikon koi.

Diambilnya smartphone di meja samping kanan. Tangan Harsa mempermainkan layar smartphone, naik turun. Ada sesuatu yang dicari. Lantas jemarinya memanggil seseorang.

"Hai, ini Adji?"

"Ya. Ini siapa?"

"Harsa. Bisa main ke rumah Dji? Atau aku yang ke rumah situ"

"Wah! Boss rupanya. Bisa boss. Biar aku yang ke rumah boss. Tunggu ya...."

"OK. Terima kasih. Aku tunggu dengan senang hati"

Tak lama, Adji sampai di rumah Harsa. Rumah mewah dengan segala kelengkapan yang ada.

"Dji, bagaimana kabarmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun