Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menatapmu dalam Panggilan Takdir-Nya

8 September 2020   11:01 Diperbarui: 8 September 2020   15:05 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hope Valley. Sumber: pixabay.com

Di benakku

Naik turun senja napasmu masih mengombak perlahan

Menembus dinding-dinding ketabahan

Namun, manusia bisa apa?

Bisa apa dalam ketidakberdayaan?

Hanya mampu menyangga dengan do'a

Menunggu detik-detik di perhentian sapa dunia fana



Mata ini

Masih memotret bingkai duka

Saat terakhir kau tatap dengan mata tanpa makna

Hilang rona kehidupan

Hilang rasa kegembiraan

Yang ada hanya tangis kesenduan

Menatapmu dalam panggilan jalan takdir-Nya



Hingga detak terhenti di detik itu

Kita diam

Kita bisu

Kita hening, dan

Melepasmu....

Adalah jalan terbaik....

Sebaik-baik pilihan dalam bingkai do'a....



Meninggalkan sejuta kenangan yang terus diputar kepala

Dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga menjelang senja

Kebersamaan itu sudah cukup bagimu

Tapi bagiku, do'a akan terus mengalir

Hingga detak ini terhenti di perhentian sapa dunia fana

Menyusulmu, yang entah kapan....

Selamat jalan saudaraku....


Banyuwangi, 01 September 2020    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun