Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Itu Naif?

13 Juli 2020   10:11 Diperbarui: 13 Juli 2020   10:35 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Menganyam nukilan di kapita

Ada yang menyoal

Macam mana langgam cipta

Gempa melanda tak jadi soal



Meretas alam nalar

Muasal siasat memahat aksara

Menapis dan menakar

Dalil-dalil kentara



Puisi itu naif, kata mereka

O…. Tak semudah menangkap bayang

Coba kau tanya

Pada hatimu yang membatu



Sangkaan menangkap diksi-diksi

Lesap di selingkung

Terpaku di tebing-tebing

Serupa prasasti tak mudah dinukil



Jikapun becus kau rampas

Pun kau ragam serupa kaligrafi

Atau lukisan nan artistik

Coba kau letakkan di benteng do’a



Rasakan, apakah sudah bertimbal tumpuan?

Di sinilah situs talenta mengubah batasan

Tak melunturkan bayangan

Cipta pesona harapan



Biarkan, sangkaan mereka

Dan kau, tetaplah liar memahat aksara



Kademangan, 12.07.2020  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun