Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Kepada Ma

8 Juli 2020   11:20 Diperbarui: 8 Juli 2020   11:39 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Kita sebenarnya takut pada kata sakit, Ma....

Katanya menyesakkan, sangat menyesakkan

Dan lebih takut pada argumentasi di layar kaca

"Matimu sekarang dikubur tengah malam"

Tiba-tiba layar kaca gemetar, Ma....

Entah mengapa, atau mungkin dia ikut takut

Mati sekarang ini



Kita sempat tidak ke Musholla di gang sebelah

Sejak korona ada di sekitar kita, Ma....

Meskipun kita lebih memilih kata hati "mungkin"

Dan terbukti Ma.... Keraguan "mungkin" menetas

Sepuluh hari sebelum Hari Raya Idhul Fitri

Engkau mendampingi dengan setia

Sholat Taraweh di Musholla gang sebelah itu



Di Hari Kemenangan, kita lebih berani, Ma....

Sebab petugas keamanan lebih awas daripada

Daripada apa, Ma?

Daripada petugas kesehatan, katamu berbisik di telinga

Ya, di telinga.... Bukan di atas mimbar

Kulihat dan kuperhatikan

Tanpa pakai masker, Pak Ustad berkhutbah di atas mimbar



Kini kita lebih berani, Ma....

Bekerja di rumah saja

Coba dulu, jangan coba-coba

Banyak mata mengawasi kita, betulkan Ma?....

Sekarang, saat kau bekerja di rumah saja

Hanya aku yang mengawasimu, Ma....



"Mari kita bekerja di rumah saja...." Kataku

"Sampai kapan?"

Entahlah, Ma....



Kademangan, 08.07.2020



Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun