Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cakra Manggilingan

17 November 2017   15:43 Diperbarui: 17 November 2017   16:05 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Vara-rei.blogspot.co.id


Masih ingatkah, saat kau merangkak dan merengek
Lututmu ngilu, padahal ibumu tengah mandi
Mandi yang disempatkan, yang baru sempat sesaat kau lelap
Namun sesaat pula kau bangun mencari ibumu

Lalu kau mendarat di suatu pulau, yang telah melukis di kanvas sejarah
Di saat itu gerimis, yang mengabarkan bahwa sebentar lagi
Tanah ini dapat ditanami, dapat pula sungainya basah senyuman
Dan saat kau lihat pematang hijau, engkau melonjak girang

Lalu datang dua orang dari tanah kelahiranmu, menggendongmu
Mereka tak tega melihatmu melonjak girang, sedang perutmu buncit
Tulang belulangmu kerempeng, rambut bahkan tipis kecoklatan
Engkau hanya diam, dan hanya bisa melambai pada ibumu, tanpa tahu makna

Saat pikiranmu sudah mampu menjelajah, kau lepas dari buaian
Berkutat dan bergumul dengan asap dan pekak klakson
Diantara gedung-gedung mentereng, engkau duduk di trotoar
Rambut gimbalmu yang kaku, membelakangi datangnya mobil jemputan

Engkau sudah merasakan ditinggal orang-orang tercinta
Kakek-nenekmu tak lagi memberi kabar, hanya berharap do'a dipanjatkan
Juga ayahmu, yang sempat kau kuburkan di liang lahat sangat kehilangan
Dan kini, aku telah melihatmu, dimasukkan ke liang lahat keabadian

ariefrsaleh
NKRI, 17 11 17

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun