Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ke Braholo Merajut Masa Depan

20 September 2017   12:16 Diperbarui: 20 September 2017   12:25 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kilometer empat jalan menanjak tajam, mulai terlihat perumahan penduduk Braholo. Sedikit bangunan permanen, yang lebih tampak bangunan semi permanen, bahkan lebih banyak rumah dari rajut bambu atau "omah gedeg". Sekitar sepuluh meter sisa aspal menanjak, sampailah di SD Negeri Kedawung III yang terletak di dataran tinggi Dusun Braholo.

Saat kaki menjejak pintu masuk SD Negeri Kedawung III sebagai TKB (Tempat Kegiatan Belajar) Braholo, siswa-siswi menyambut berhamburan. Wajah-wajah polos mereka terlihat suka-cita. Mereka bergantian dan berebut cium tangan. Sengatan terik matahari serasa pupus tersiram wajah-wajah ceria mereka. Iba hati kami melihat banyak siswa yang masih memakai sandal jepit, bahkan tak sedikit masih bersekolah tanpa alas kaki.

Sejenak kami berbaur dengan kepolosan dan keriangan anak-anak SD Negeri Kedawung III. Sedang di pojok barat sekolah, calon siswa SMP Terbuka Wonomerto TKB Braholo juga antusias menyambut kami. Lebih banyak putri dibanding putra. Meskipun belum berseragam SMP, mereka hadir menyambut dan terlihat antusias untuk bersekolah di SMP Terbuka Wonomerto TKB Braholo.

Selanjutnya kami diberi kesempatan untuk melepas lelah. Kesempatan ini kami manfaatkan untuk melihat lingkungan sekitar. Nun jauh di atas dan bawah bebukitan terlihat samar pemukiman penduduk yang terpencar. 

Kami berbincang dengan bapak Abdur Rakhman, Kepala Sekolah SD Negeri Kedawung III. Menurut bapak Abdur Rakhman, calon siswa TKB Braholo berasal dari tiga dusun, yaitu Dusun Braholo, Mlamar, dan Kedawung. Dusun Mlamar dan Kedawung letaknya di bebukitan yang ada di atas Dusun Braholo yang jaraknya masih sekitar 3 kilo meter. Dulunya Braholo masuk wilayah Dusun Kedawung.

Dari bincang-bincang dengan bapak Abdur Rakhman, terungkap banyak siswa lulusan SD Negeri Kedawung III tidak melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya sedikit yang melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA. Beberapa penyebab anak tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari SD Negeri Kedawung III diantaranya:

Pertama, tidak ada sekolah SMP dan SMA di Dusun Braholo, Kedawung, dan Mlamar, bahkan SD Negeri Kedawung III adalah satu-satunya SD di tiga dusun tersebut;

Kedua, untuk melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA mereka harus turun ke pusat Kecamatan Kuripan atau Kecamatan Bantaran. Jarak yang harus ditempuh sekitar 7 kilo meter;

Ketiga, karena akses jalan menanjak/menuruni bebukitan dan berbatu serta keadaan yang sepi sepanjang 4 kilo meter menuju pusat Kecamatan Kuripan, dibutuhkan transportasi sepeda motor. Sedangkan banyak dari siswa lulusan SD Negeri Kedawung III tidak mempunyai sepeda motor. Untuk memakai sepeda ontel sangatlah tidak memungkinkan, mengingat akses jalan yang berat bagi anak-anak yang ada di sekitar Dusun Braholo, Kedawung, dan Mlamar. Apalagi jika musim penghujan, jalanan sangatlah sepi, berbatu di sepanjang badan jalan, dan licin;

Keempat, untuk dapat bersekolah dan mondok di pondok pesantren, terkendala faktor ekonomi yang kurang mampu. Mayoritas masyarakat sekitar Braholo hanya bekerja sebagai buruh batu dan memanfaatkan lahan kering untuk berladang.

Setelah sejenak istirahat dan berbincang dengan bapak Abdur Rakhman, kami menuju salah satu ruang kelas. Tidak terasa, jam dinding sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB. Suasana lengang setelah siswa-siswi SD Negeri Kedawung III pulang ke rumah masing-masing. Rombongan, pengelola SD Negeri Kedawung III, dan calon siswa merencanakan kegiatan pembelajaran di TKB Braholo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun