Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepada Zaza di Dagen 64

15 Maret 2016   22:13 Diperbarui: 15 Maret 2016   22:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ill - madmonk26.freeserve.co.uk"][/caption]za,
kisah tentang harapan yang tinggal sebatang kara
telah engkau jemput bersama sukacitamu
tak perlu di tunggu, menurutmu
lihatlah kereta itu;
ia sudah datang menjemput khayalmu
mengajak pergi ke relung tanpa batas
melayang, menukik
menyambar-nyambar jiwa yang tak kebal
yang bersemayam di ruang-ruang hati pada sebuah rumah kaca
biarkanlah yang tertinggal
sebab oleh hal ihwal apapun tetaplah akan tinggal
sembari menunggu kapan akan pergi
bersama harapan-harapan
yang ikut tertinggal dalam sebuah bilik tak bertepi

za,
malam-malam begini tak perlu berfikir kapan kembali
langkahmu telah mengajak pergi
sejauh keinginanmu
pun, bayang-bayangmu semakin merapati tubuhmu
tubuh yang pernah menggerakkan samsara yang mati
samsara yang membuat angin berhenti bergerak
pada malam yang sekejap
di antara tarian-tarian dua hati
mungkin, tak perlu lagi ada yang mesti di-ingat
kerana ingatan ini telah tinggal sehasta
terkurung dalam takdirnya
yang hanya ingat kata terakhir darimu, kelu
: "maaf!"
bibirmu membiru; lalu, pergi bersama angin

â–  sumur serambi sentul, 15/03/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun