Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Narasi tentang Waktu dan Kita

29 April 2017   22:59 Diperbarui: 29 April 2017   23:20 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ill. salvadordaliprints.org

pernahkah engkau menyempatkan diri untuk sekadar mengingat-ingat bayang-bayang di tubuhmu, di tubuh kita
ketika malam itu kita menanggalkan beribu-ribu ikatan benang yang tak berwarna pada titah-titah tetabuhan yang menetes di tilam kita?

sesungguhnya tak ingin kuberkata lebih dari yang engkau inginkan
bahwa kisah ini sejatinya akan berakhir jika memang ingin diakhiri
akan tetapi, selain dari harapan-harapan kita tidak sedang berbicara tentang takdir bukan?
lalu, kenapa mesti ragu menetaskan bulir-bulir kehidupan yang memang telah lama tersemai pada padang-padang pengembaraan batin kita?

: wahai perawan malamku,
semoga engkau tak pernah ragu mencatatkan kisah ini pada perjalanan dalam diam direlung-relung hari-harimu;
agar engkau semakin paham bahwa begitu memang seharusnya kisah kata jiwa, kata makna
sebagaimana ketika aku mengisahkan tentang jiwamu yang bening
.......
narasi ini sengaja kupaparkan di sini agar engkau baca
bahwa betapa di ruang yang maha ini tidak pernah cukup mampu menampung ungkapan rasa hati yang rindu dengan waktu
waktu yang pergi meningggalkan diamku

sumur serambi sentul, 29/04/2017
©arrie boediman la ede

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun