Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengkhianatan di Titik Nol

23 September 2020   18:40 Diperbarui: 23 September 2020   18:43 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi - Broken Glass 3D cgtrader.com

bagaimana mungkin mengulangi lagi dari awal sebuah hubungan seperti dulu lagi; sedangkan amanah yang sejatinya harus dipertahankan sebagaimana mempertahankan kehormatan diri telah kau cederai;

seumpama luka itu cuma sekadar luka sebagaimana luka berdarah pada umumnya, mungkin tak akan masalah bagiku; akan tetapi, luka yang kau torehkan adalah luka di atas luka; perih di atas segala keperihan;

bahwa, jejak luka yang kau tinggalkan adalah jejak yang sedemikian sulitnya untuk dihapuskan; jejak yang menghancurkan sebuah menara keyakinan diri; jejak sebagaimana pahatan pada stupa-stupa di sebuah candi;

mestikah kubersumpah bahwa kenyataan yang kulihat malam itu adalah sebuah kebohongan; lalu, berpura-pura tidak tahu, selanjutnya membiarkan beban maha berat ini memenjarakan hati, membungkamku untuk tidak berbicara yang sebenarnya?

bulan januari kita bersaksi di antara gemuruhnya derai-derai asamara kita yang membara; bulan yang kita yakini sebagai tempat kita meletakkan tonggak keyakinan untuk dua hati yang benar-benar ingin menyatu;

ini september, seharusnya menjadi bulan penyaksi bagi kita; bahwa betapa nikmatnya hidup berdampingan dan saling berbagi berbagai persoalan hidup; sayangnya telah kau hempaskan ke dalam cermin retak di kamar tidurmu;

sudahlah, kita sudah saling paham bahwa kita bukanlah makhluk tersuci; akupun tak ingin lagi berpikir mundur; diri ini telah sampai pada sebuah keyakinan; bahwa, sehina-hinanya diri ini, pantang menodai pengabdian hidupku di titik nol

sumurserambisentul, 23 september 2020
arrie boediman la ede

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun